Sebanyak 97 Desa Rawan Karhutla di Sumatera Menjadi Fokus Patroli Terpadu

Tim Manggala Agni bersama unsur lainnya itu, selain memantau kondisi di lapangan, juga mengunjungi tokoh tokoh masyarakat desa, mengajak mereka untuk sama sama mencegah terjadinya Karhutla. Foto: KLHK
Tim Manggala Agni bersama unsur lainnya itu, selain memantau kondisi di lapangan, juga mengunjungi tokoh tokoh masyarakat desa, mengajak mereka untuk sama sama mencegah terjadinya Karhutla. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Kendati dalam suasana “perang” melawan Covid-19, namun pasukan Manggala Agni tetap konsisten melakukan patroli terpadu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Direktur Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manulang mengatakan, patroli ini difokuskan di daerah rawan Karhutla, mencakup Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatera Utara.

“Terhitung sejak awal April ini, di Sumatera setidaknya ada 97 desa rawan Karhutla yang jadi sasaran patroli terpadu Karhutla,” katanya.

Menurut Basar, intensitas Karhutla di awal 2020 di Sumatera, khususnya Riau dan Sumatera Utara, harus segera direspon dengan upaya pencegahan yang lebih dini dan intensif.

“Andai ditemukan indikasi Karhutla, langsung dapat dicegah dengan peralatan dan perangkat yang selalu disiapkan,” jelas Basar Manulang lagi.

Karena itu patroli terpadu yang melibatkan TNI, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat peduli api, suatu upaya penting dalam upaya mendeteksi adanya titik api.

“Strategi kita bukan lagi menanggulangi tapi pencegahan sedini mungkin, dimulai dari tingkat tapak,” tuturnya.

Dalam aksinya, tim Manggala Agni bersama unsur lainnya itu, selain memantau kondisi di lapangan, juga mengunjungi tokoh tokoh masyarakat desa, mengajak mereka untuk sama sama mencegah terjadinya Karhutla.

“Tim sengaja beranjangsana ke rumah, kebun, ladang, warung, dan masyarakat yang mereka saat berpatroli, dan dalam berpatroli ini tim juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan, tidak kumpul kumpul untuk sementara waktu, sebagai upaya mencegah menyebarnya virus corona,” Basar menambahkan.

Pada awal April ini, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level ≥80 persen.

Jumlah titik hotspot dalam periode 1 Januari hingga 1 April, ada sebanyak 583 titik.

Artinya, masih jauh di bawa priode yang sama tahun sebelumnya, mencapai 1.031 titik. ” Ada penuruan sekitar 43,45 persen,” ujarnya. (Trop 01)