Demi Keselamatan Keluarga di Kampung, Perantau Jangan Mudik

Kegiatan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Foto: Istimewa
Kegiatan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Foto: Istimewa

TROPIS.CO, JAKARTA – Kalangam perantau yang kini bermukim di DKI Jakarta atau di daerah daerah yang dinilai endemi virus corona hendaknya untuk tidak mudik ke kampung halaman masing-masing hingga saat kondisi wabah Covid-19 benar benar sudah terkendalikan dan dinyatakan aman.

“Ajakan ini untuk menghindari agar saudara saudara yang ada di kampung halaman, tak ternular virus corona, lantaran dikhawatirkan, kalangan pemudik ini membawa virus.”

“Kasihan saudara saudara kita yang saat sehat walafiat, kemudian harus tertular virus, hingga menyebabkan mereka sakit,” tutur Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, belum lama ini.

Ungkapan senada juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ginanjar Pranowo.

Kata Ginanjar, sebaiknya saudara saudara yang kini berada di DKI Jakarta maupun daerah lain, bertahan diri untuk sementara waktu demi kesehatan dan keselamatan bersama.

“Kami juga berharap demikian kepada masyarakat Bangka Belitung yang ada dirantau,” ujar Erzaldi Roesman, Gubernur Babel.

Dia juga menjelaskan bahwa pada saat ini Babel masih dikotegorikan wilayah hijau dan jangan sampai karena kedatangan pemudik maka Babel berubah merah.

“Kita sangat mensyukuri ada beberapa sebelumnya dikategorikan ODP dan PDP kemudian berdasarkan hasil test dinyatakan negatif, semoga Babel terbebas dari Covid-19,” ucap Erzaldi kala dihubungi, Minggu (29/3/2020).

Menurt Erzaldi, pada saat ini sejumlah masyarakat Tionghoa Babel yang ada di perantauan, kemungkinan akan.mudik dalam rangkaian Ceng Beng.

Namun andaikata bisa untuk tidak mudik akan jauh lebih baik, mengingat kepentingan bersama agar semua bisa terhindar dari penyebaran Covid-19.

“Kami dari unsur pemerintah akan sangat menghargai bila saudara kita yang mau Ceng Beng untuk menunda dulu kegiatan itu,” ujar Gubernur Erzaldi lagi.

Sampai hari ini belum ada kebijakan karantina lokal di Babel, tapi sebaiknya masyarakat Tionghoa yang berada di perantauan agar tidak mudik dahulu agar penyebaran Covid-19 bisa dicegah. (*)