Kementan Siapkan Bantuan Mitigasi Atasi Kekeringan di Samosir

Kementerian Pertanian siapkan pompanisasi dan pipanisasi untuk digunakan menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air guna mengatasi kekeringan di lahan pertanian. Foto: Kementan
Kementerian Pertanian siapkan pompanisasi dan pipanisasi untuk digunakan menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air guna mengatasi kekeringan di lahan pertanian. Foto: Kementan

TROPIS.CO, SAMOSIR – Merespon kekeringan yang masih melanda pertanian di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan bantuan mitigasi yang dibutuhkan.

Pemerintah daerah pun diimbau segera mengkoordinasikan kebutuhan prasarana dan sarananya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, kementerian siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan dengan menyediakan paket bantuan kepada petani.

“Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi.”

“Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air,” ujar Sarwo Edhy di Samosir, Jumat (20/3/2020).

Sarwo Edhy mencontohkan sejumlah daerah yang pernah dilakukan pipanisasi untuk menarik air dari sungai.

Seperti di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal saat musim kemarau lalu.

Intinya, daerah-daerah yang terancam kekeringan jika ada sumber airnya akan dibantu dengan pompa dan pipa.

“Ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen.”

“Bila Kabupaten Samosir juga membutuhkan, silakan ajukan permintaannya,” ungkap Sarwo Edhy.

Baca juga: Sawah Puso Akibat Banjir, Petani Kulon Progo Diingatkan Pentingnya AUTP

Kedua, kementan juga bisa menyediakan pembangunan embung atau long storage.

Program ini untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah bila dibutuhkan.

Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan.

“Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter, ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan,” tuturnya.

Keempat, petani diimbau untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Dengan asuransi ini, jika ada lahan padinya mengalami kekeringan hingga 70 persen akan dapat ganti rugi sebesar Rp6 juta per hektare semusim.

“Sehingga petani tidak perlu lagi was-was mengalami gagal panen karena kekeringan sebab dari klaim bisa jadi modal menanam kembali,” kata Sarwo Edhy.

Adapun kekeringan yang melanda Kabupaten Samosir mencapai 2007 hektare yang tersebar di enam kecamatan.

Di antaranya Kecamatan Simanindo seluas 217 hektare, Palipi seluas 400 hektare, Nainggolan seluas 500 hektare, Onanrunggu seluas 240 hektare, Pangururan seluas 500 hektare, dan Ronggurnihuta seluas 150 hektare.

Pemerintah Kabupaten Samosir sebetulnya sudah mengambil langkah sigap dengan menurunkan tim terpadu dari Dinas Pertanian bekerja sama dengan Dinas PUPR, Dinas Kominfo, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa.

Tim ini mengerahkan seluruh pompa air pertanian untuk membantu para petani mengatasi kekeringan lahan persawahan karena musim kemarau panjang yang sudah tiba.

Beberapa lahan persawahan yang dimonitoring oleh instansi terkait ke beberapa lahan pertanian yang dialiri pompanisasi antara lain Desa Rianiate dengan luas lahan sekitar 40 hektare menggunakan dua unit pompanisasi.

Desa Sigaol Simbolon dengan luas lahan 100 hektare dengan satu unit pompa besar dengan kapasitas 50 liter per detik, Desa Palipi dengan luas lahan 120 hektare juga menggunakan satu unit pompa besar.

Begitu juga di Desa Pangaloan Kecamatan Nainggolan dengan luas lahan 15 hektare menggunakan satu unit pompanisasi, Desa Harian di Kecamatan Onan Runggu dengan luas lahan 4 hektare dengan satu unit pompa, Desa Pardugul Kecamatan Pangururan dengan luas lahan kurang lebih 40 hektare.

Keseluruhan pompanisasi yang dimonitoring berfungsi dengan baik.

Pemkab Samosir melalui Kadis Kominfo Rohani Bakara mengatakan, siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Samosir terutama tentang pengembangan pertanian dan pengolahan sawah.

“Semoga mesin-mesin pompa yang disuplai pemerintah ini dapat meringankan pekerjaan petani dan membawa hasil panen tani yang baik walau dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrim saat ini.”

“Mari bergandeng tangan  bahu membahu,bersama kita berjuang  membangun kesehjateraan masyarakat Samosir di segala lini” ujar Rohani.

Baca juga: Kementan Siapkan Bantuan Pompanisasi dan Bibit untuk Petani Korban Banjir di Indramayu

Ia mengatakan, pemerintah daerah turut menyerahkan 100 unit mesin pompa yang bisa mobile (bergerak) pada sejumlah kelompok tani.

Bagi petani yang belum bergabung dengan kelompok tani, diharapkan bisa segera bergabung agar bisa terjangkau bantuan.

“Mungkin bisa jadi itu lokasi sawahnya tidak bisa dijangkau kemampuan pompa yang ada.”

“Meski demikian, kami akan segera meninjau ke sana agar tahu bagaimana solusinya,” pungkasnya. (*)