Jawa Timur Sebagai Pionir Penerapan Ekoriparian Pemulihan DAS Prioritas

TROPIS.CO, BATU MALANG – Pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) kini dirancang untuk lebih terintegrasi dengan melibatkan semua elemen masyarakat dan lembaga pemerintahan dari pusat hingga daerah.

Pendekatan pemulihan dilakukan dengan menerapkan strategi Ekoriparian dengan memfungsikan semua potensi di sekitar dan di dalam DAS melalui berbagai kegiatan ekonomi produktif, berbasiskan edukasi lingkungan.

DAS Berantas di Jawa Timur disebutkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, salah satu dari 15 DAS prioritas yang pemulihannya akan dilakukan dengan pendekatan Ekoriparian..

Bahkan, kata Siti saat memimpin Gerakan Nasional Pemulihan DAS Nasional 2019 di Desa Oro Oro Ombo, Batu, Malang, Kamis, walau Ciliwung dan Citarum sudah lebih awal, namun karena konsep ini terinspirasi dari Probolinggo, maka selayaknya Jawa Timur ditetapkan sebagai provinsi penggerak pemulihan DAS dengan pendekatan Ekoruparian.

“Jadi walau sebelumnya pendekatan Ekoriparian sudah kita terapkan di Teluk Jambe Kerawang untuk DAS Citarum dan di Serengseng Sawah untuk Ciliwung, tapi konsep terinspirasi dari Probolimggo, jadi Jawa Timur kita tetapkan sebagai penggerak pemulihan DAS melalui pendekatan Ekoriparian,” ujar Siti Nurbaya.

Ekoriparian itu sendiri adalah daerah di sepadan atau bantaran sungai yang dikembangkan menjadi kawasan ekonomi profuktif, termasuk sebagai distinasi wisata, bahkan juga sebagai lokasi budidaya ikan air tawar.

Dalam penerapannya melibatkan kelompok masyarakat dan kelompok tani hutan.

“Ini seperti apa yang diinginkan Pak Presiden. Jadi sumber daya alam yang ada di hutan juga bisa diakses oleh masyarakat dan kedepannya tidak hanya menghasilkan kayu saja. Tapi hutan harus memberikan hasil yang produktif seperti wisata edukasi,” paparnya.

Saat ini, untuk Jawa Timur ada sekitar 70 spot Ekowisata. Dari setiap spot tersebut secara tidak langsung mampu diharap memberikan hasil dan mensejahterahkan masyarakatnya.

Puncak acara Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) tahun 2019, bertema “Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan.

Melalui tema ini GNPDAS diharapkan dapat menjadi inspirasi masyarakat untuk melakukan pemulihan hutan dan lahan.

Sebelumnya, Plt Dirjen PDAS – HL mengatakan GNPDAS merupakan gerakan yang diinisiasi KLHK bersama masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan, dalam usaha penyelamatan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrometeorologi.

Program ini , lanjutnta, pengembangan atas agenda tahunan penanaman pohon pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan perspektif yang lebih luas yaitu pemulihan lahan kritis di hulu DAS.

“Semangat GNPDAS sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo,” ujarnya

Puncak acara GNPDAS tahun 2019, bertema “Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan. Melalui tema ini GNPDAS diharapkan dapat menjadi inspirasi masyarakat untuk melakukan pemulihan DAS, hutan dan lahan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi untuk kesejahteraan keluarganya.

Kegiatan yang diselemggarakan di dalam kawasan Area Model Konservasi dan Edukasi ( AMKE) Kecamatan Batu, Kota Batu ini, selain diikuti sejumlah pejabat kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, juga dihadiri Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Batu dan sejumlah bupati di Jawa Timur. (*)