KLHK Tekankan Unsur Edukasi di Kehati Expo 2019

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiranto, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Djati Witjaksono Hadi, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Indra Expoitasia, dan Presiden PT Malik Ghonniyu Razaak Rossa (dari kiri ke kanan). Foto : KLHK
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiranto, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Djati Witjaksono Hadi, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Indra Expoitasia, dan Presiden PT Malik Ghonniyu Razaak Rossa (dari kiri ke kanan). Foto : KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Guna memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang jatuh setiap tanggal 5 November, KLHK menyelenggarakan kegiatan Keanekaragaman Hayati Nusantara Expo (Kehati Expo 2019).

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 November hingga 8 Desember 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Wiranto menyambut baik penyelenggaraan kegiatan tersebut.

“Saya sangat menyambut baik dilaksanakannya rangkaian Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN) Tahun 2019, saya menghimbau kepada kita semua jika kita mencintai tumbuhan dan satwa, tidak harus memiliki, biarkan satwa liar hidup di alam,” tuturnya di Jakarta.

Berkaitan dengan penekanan unsur edukasi kepada milenial pada penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Indra Expoitasia menyatakan, “Target audiensnya adalah milenial, hal ini agar menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap satwa dan puspa Indonesia dan dapat membangun perhatian mereka untuk mampu ikut menjaganya dari kepunahan.”

Menurutnya, jika KLHK mendukung penyelenggaraan kegiatan ini karena sifatnya edukatif, yang dapat membantu masyarakat untuk memahami dan mendukung upaya konservasi alam di Indonesia.

“Salah satu contohnya adalah terkait topik medis konservasi satwa, topik ini akan menjelaskan bagaiman kita mampu merawat satwa, agar lestari di habitatnya,” jar Indra lagi.

Lantas Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi menjelaskan jika Gelaran kegiatan Kehati Expo 2019 ini akan mengambil tema “Membangun Generasi Milenial Cinta Puspa dan Satwa Nasional untuk Indonesia Unggul”.

Dia menyatakan, jika pada setiap peringatan HCPSN akan ditetapkan ikon satwa dan Puspa tahun tersebut.

Pada tahun 2019 ini jenis tumbuhan dan satwa yang jadi ikon HCPSN adalah pohon Sanintem (Castanopsis argentea Blume A.DC), dan satwa Burung Sesep Madu Rote (Myzomela irianawidodoae sp.nov) yang mengambil nama Ibu Negara Iriana Joko Widodo sebagai bentuk penghormatan.

Dijelaskannya pula oleh Djati bahwa jika sebelum penyelenggaraan kegiatan tersebut, pada tanggal 5 November akan diadakan acara Ngobrol Konservasi (Ngoser) lokasinya di Museum KLHK.

Kemudian pada tanggal 9 November 2019 bekerja sama dengan PT Pos Indonesia akan diadakan penandatanganan sampul pos yang berisi beberapa jenis tumbuhan dan satwa yang akan dijadikan model gambar perangko keluaran dari PT Pos Indonesia.

Sementara itu Presiden PT Malik Ghonniyu Razaak, Rossa, selaku perusahaan pengelola kegiatan (event organizer), mengaku sangat optimis bahwa kegiatan ini akan mendapatkan sambutan hangat dari pencinta lingkungan, flora fauna dan masyarakat luas diseluruh Indonesia.

Dia memaparkan, sampai saat ini sudah terdaftar sekitar 310 peserta yang akan berpartisipasi mengikuti Kegiatan Kehati Expo 2019.

“Dengan lokasi kegiatan di Lapangan Banteng Jakarta dan tidak dipungut bayaran/gratis, masyarakat akan mendapatkan berbagai informasi terkait pentingnya menjaga kelestarian alam baik flora dan fauna, kami mengharapkan datangnya banyak pengunjung ke lokasi ini dan juga mengharapkan terjadi transaksi perdagangan yang signifikan, ungkap Rossa.

Kegiatan Kehati Expo merupakan salah satu bentuk dukungan KLHK untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang kekayaan flora dan fauna yang dimiliki Indonesia dan upaya pelestariannya.

Serangkaian acara akan dihadirkan, yaitu talkshow, karnaval kostum flora fauna, serta aneka lomba, seperti lomba kicau mania, lomba desain filateli, lomba desain kostum baju-baju flora fauna, serta lomba fotografi. (*)