Indonesia Optimistis Penuhi Komitmen Kesepakatan Paris

Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia Mahawan Karuniasa (pertama dari kanan) menyatakan, Indonesia berada pada jalurnya untuk memenuhi komitmen pengendalian perubahan iklim sesuai kesepakatan Paris atau Paris Agreement. Foto : APIK Indonesia
Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia Mahawan Karuniasa (pertama dari kanan) menyatakan, Indonesia berada pada jalurnya untuk memenuhi komitmen pengendalian perubahan iklim sesuai kesepakatan Paris atau Paris Agreement. Foto : APIK Indonesia

TROPIS.CO, JAKARTA – Beberapa kajian awal menunjukkan bahwa Indonesia berada pada jalurnya untuk memenuhi komitmen pengendalian perubahan iklim sesuai kesepakatan Paris atau Paris Agreement.

Hal ini disampaikan Mahawan Karuniasa, Ketua Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia dalam APIK Indonesia Network International Conference ke-2 di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Namun demikian Indonesia perlu memperhatikan pentingnya komunikasi atas berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia maupun untuk memenuhi kerangka transpansi sesuai kesepakatan Konferensi Perubahan Iklim.

Menurut Mahawan, berdasarkan Emission Gaps Report dari UN Environment tahun 2018, status Indonesia dinyatakan unclear, padahal Cina dan Brasil dicatat on track.

Bahkan India dinyatakan akan melampaui target komitmennya di tahun 2030.

Global emisi gas rumah kaca masih meningkat, dan mencapai 53,5 Giga ton CO2 ekuivalen di tahun 2017, dan belum menunjukkan mencapai puncaknya.

Sedangkan untuk mencapai target di bawah 2 derajat Celsius, emisi global harus berada di bawah 40 Giga ton CO2 ekuivalen.

Bahkan tidak boleh lebih dari 24 Giga ton CO2 ekuivalen jika akan mencapai target dibawah 1,5 derajat Celsius.

Mendukung upaya Indonesia, dalam persiapan implementasi komitmen Paris yang dimulai pada tahun 2020, APIK Indonesia Network akan fokus antara lain pada meningkatkan kapasitas para pihak di tingkat Subnasional.

“Oleh karena itu, APIK Indonesia Network menggandeng the Carbon Insitute dalam membantu para pihak di tingkat provinsi dan kabupaten untuk mampu memenuhi kerangka transparansi, seperti perhitungan karbon maupun pelaporannya,” ungkap Mahawan.

Pada acara tersebut, APIK Indonesia Network juga memberikan penghargaan Climate Leader kepada Rachmat Witoelar, Sarwono Kusumaatmadja, dan Nur Masripatin.

“Penghargaan tersebut menggambarkan adanya upaya luar biasa menghadapi perubahan iklim di Indonesia,” pungkas Mahawan. (*)