Siti Nurbaya Tegaskan, Eksistensi KLHK Guna Memastikan Kondisi Lingkungan Lebih Baik

Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono dan Kepala Badan P2SDM KLHK Helmi Basalama, dan Suwarni, Ketua ISWA, mantan Direktur Keuangan Inhutani I, bernostalgia dengan mantan Menteri Kehutanan Djamaloeddin Soerjohadikusomo saat acara halal bihalan keluarga besar Rimbawan di Auditorium Soedjarwo, Manggala Wanabakti. Foto : KLHK
Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono dan Kepala Badan P2SDM KLHK Helmi Basalama, dan Suwarni, Ketua ISWA, mantan Direktur Keuangan Inhutani I, bernostalgia dengan mantan Menteri Kehutanan Djamaloeddin Soerjohadikusomo saat acara halal bihalan keluarga besar Rimbawan di Auditorium Soedjarwo, Manggala Wanabakti. Foto : KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Dihadapan sekitar 1000 rimbawan, Menteri Siti Nurbaya tegaskan, keberadaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk memastikan lingkungan lebih baik, tanpa menafikan pembangunan sektor sektor ekonomi melalui pemberdayaan sumberdaya alam.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan itu, saat acara Halal Bihalal yang dihadiri sejumlah mantan pejabat Departemen Kehutanan.

Mantan pejabat BUMN kehutanan, dan juga, pejabat dan staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang masih aktif.

Selain juga dihadiri sejumlah pengusaha bidang kehutanan yang tergabung di dalam berbagai asosiasi; APHI, Apkindo, dan ISWA, serta mantan pejabat serta karyawan BUMN Kehutanan.

Dua mantan Menteri Kehutanan, Djamaloeddin Soejohadikoesumo dan Nur Mahmudi, tampak hadir bersama istri.

Lalu terlihat juga, dua mantan Sekjen Boen Purnama dan Roja’i  serta sejumlah mantan Dirjen.

Pejabat aktif yang hadir, Sekjen Bambang Hendroyono, Kepala Badan Litbang Agus Justianto dan Kepala Badan P2SDM Helmi Basalama.

Ada sejumlah pejabat setingkat direktur atau eselon II.

Bambang Hendroyono hadir dalam kapasitas sebagai sosok rimbawan tulen sekaligus mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

Menteri Siti tak bisa datang karena sedang mengikuti konfrensi lingkungan di Norwegia.

Kendati demikian dia menitipkan pesan tertulis yang dibacakan Bambang Hendroyono atau Bahen.

Kata Siti, kementerian ini – maksudnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memiliki banyak tanggung jawab yang dipercayakan oleh rakyat Indonesia.

Satu diantaranya, memastikan kondisi lingkungan yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Tentu, tanpa menafikan pembangunan sektor sektor ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya alam.

“Semua itu, demi meningkatkan kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada dalam lingkup kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).” kata Siti Nurbaya.

Dia mencontohkan, kelompok masyarakat yang dimaksud, seperti yang berada di dalam kawasan hutan. Masyarakat di daerah tertinggal, terdepan dan terluar Indinesia.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki potensi sumberdaya hutan dengan luas kawasan hampir 137 juta hektare yang telah menjadi habitat lebih dari 38.000 spesies flora dan sekitar 6000 spesies fauna.

“Sumber daya hutan tersebut, berperan penting sebagai penyangga kehidupan dan sekaligus menyediakan barang dan jasa lingkungan yang bermanfaat bagi lingkungan bagi kehidupan manusia,” ujar Siti lagi.

Dari hutan inilah, lanjutnya, kita dapat memperoleh kayu, rotan, madu, cadangan pangan, sumber energi terbarukan, serta berbagai potensi sumberdaya alam lainnya.

“Sedangkan dari jasa lingkungan hutan, kita dapat memanfaatkan keindahan alam, keaneragaman hayati serta penyimpan dan penyerapan karbon.”

“Hutan Indonesia sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan global, khususnya yang terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” papar Menteri Siti Nurbaya.

Gambaran ini seiring dengan amanat Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945.

Sehingga sudah sepatutnya, sumber daya alam diurus, dikelola dan dimanfaatkan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat Indonesia, baik generasi sekarang maupun generasi mendatang.

Tak salah kalau KLHK terus melahirkan inovasi pengelolaan hutan secara lestari.

Pengelolaan lingkungan yang membangkitkan semangat masyarakat, agar berperan dalam perbaikan tata kelola lingkungan, serta perlindungan konservasi hutan.

“Nah semua itu, diorientasikan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara ekonomi, hingga terciptanya Indonesia yang lebih baik.”

Menteri Siti pun mengakui, tidak mudah menjalankan perubahan.

Pemahaman pengetahuan tentang pemerintahan dan fungsi pemerintah menjadi sangat penting.

Terlebih saat aktualisasi kebijakan KLHK telah dirasakan nyata sehari hari di tengah masyarakat.

“Karenanya kita harus terus memastikan bahwa pemerintah hadir, mengatur stabilitas, dan kesetaraan, memberikan akses kesejahteraan material, seperti pertumbuhan ekonomi, memberikan jaminan peluang untuk produktif, memposisikan hak hak warga negara, serta membangun demokrasi dan mendorong partisipasi,” pungkas Menteri Siti Nurbaya. (*)