Anak Usaha Grup Astra Agro Kembangkan Kemitraan dengan Masyarakat

Sekitar 2.500 hektare kebun kelapa sawit siap dikonversikan menjadi kebun plasma dengan menggandeng Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangun Banua. Foto : Astra Agro
Sekitar 2.500 hektare kebun kelapa sawit siap dikonversikan menjadi kebun plasma dengan menggandeng Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangun Banua. Foto : Astra Agro

TROPIS.CO, TAPIN – Anak usaha Grup Astra Agro terus kembangkan kemitraan, seperti yang dilakukan PT Tri Buana Mas (TBM) salah satu anak perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) yang berlokasi di kawasan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit ini menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam pengelolaan perkebunan sawit dengan pola inti plasma.

Sekitar 2.500 hektare kebun kelapa sawit siap dikonversikan menjadi kebun plasma dengan menggandeng Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangun Banua.

Program ini didukung penuh oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Untuk merealisasikannya kegiatan ini diawali dengan uji kelayakan konversi kebun plasma di PT TBM.

“Secara umum, perkebunan plasma yang dikembangkan PT TBM sudah sesuai standar teknis dan layak untuk dikonversi.”

“Apalagi, perusahaan ini juga menjalin kerja sama yang baik dengan KSU Bangun Banua yang menghimpun para petani lokal,” ucap Suparmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel pada saat uji kelayakan belum lama ini.

Ketua KSU Bangun Banua, Muhammad Noor mengatakan bahwa perkebunan inti plasma akan diterima 1.984 kepala keluarga (KK), keseluruhannya berada di lima desa wilayah Margasari yaitu Desa Suwaja, Buas Buas, Buas Buas Hilir, Teluk Haur, dan Batalas.

“Konversi kebun plasma yang dilakukan PT TBM membuktikan kepekaan perusahaan terhadap masyarakat sekitar,” ucap Muhammad Noor.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Camat Candi Laras Utara, H. Parianta.

Bahkan menurutnya, program perkebunan inti plasma yang diterapkan oleh PT TBM bisa menjadi contoh perusahaan sawit lainnya.

Saat ini, perusahaan telah menjadi rumah bagi ribuan pekerja kebun yang sebagian besar adalah masyarakat sekitar.

Ia juga berpesan terkait program konversi dan pengalihan kebun ke petani plasma, hendaknya masyarakat bisa menjaga amanah ini dengan baik dan jangan sampai lahan tergadai apalagi terjual.

Sementara itu, CDAM PT AAL Area Borneo 4, Jaenudin, menyampaikan bahwa program kemitraan ini merupakan perwujudan dari visi besar PT AAL dalam mendorong kesejahteraan bersama bangsa.

Diharapkan dengan program kemitraan tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. (*)