Menikmati Panorama dan Keunikan Bontang Mangrove Park

Kesejukan alam dan letaknya yang strategis karena berada di tengah Kota Bontang, menjadikan BMP sebagai tempat yang tepat untuk refreshing dan meghilangkan kejenuhan. Foto : Wisata Mangrove Bontang
Kesejukan alam dan letaknya yang strategis karena berada di tengah Kota Bontang, menjadikan BMP sebagai tempat yang tepat untuk refreshing dan meghilangkan kejenuhan. Foto : Wisata Mangrove Bontang

TROPIS.CO, BONTANG – Tren ketertarikan masyarakat dunia terhadap kawasan alami dengan bentang alam, satwa liar, dan flora yang terlindung berpadu dengan unsur-unsur budaya masyarakat lokal menjadikan wahana ekowisata jadi populer belakangan ini untuk dikunjungi.

Wahana ekowisata bisa berupa danau, laut, sungai, hutan kota, pegunungan, hingga hutan bakau atau mangrove. Nah, salah satu hutan mangrove yang memiliki keanekaragaman hayati tersebut adalah Bontang Mangrove Park yang berada di Bontang, Kalimantan Timur.

Kawasan hutan mangrove yang dikelola Balai Taman Nasional Kutai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini menyajikan destinasi wisata alternatif bagi masyarakat Bontang serta Sangatta sekitarnya. Tentunya, wahana ekowisata ini punya potensi besar guna menarik wisatawan lokal hingga mancanegara.

Pasalnya, Bontang Mangrove Park (akrab disebut BMP) punya keunikan yang langka dijumpai di tempat wisata sejenis.

Selain menyajikan potensi alam berupa hamparan ekosistem mangrove yang sangat indah dengan keanekaragaman jenis vegetasi dan satwa di dalamnya, BMP mempunyai Prevab sebagai destinasi wisata minat khusus untuk mengamati kehidupan liar orangutan.

BMP juga dibangun dengan konsep Conservation, Education, and Adventure.

Kesejukan alam dan letaknya yang strategis karena berada di tengah Kota Bontang, menjadikan BMP sebagai tempat yang tepat untuk refreshing dan meghilangkan kejenuhan.

Sepanjang waktu dari pagi sampai sore, merupakan momen terbaik untuk kunjungan wisata ke BMP tergantung tujuan masing-masing pengunjung.

Pemandangan matahari terbit (sunrise)dapat dinikmati dari boardwalk dengan panorama yang menghadap ke laut Selat Makassar dan dari menara pandang.

Sunset dan panorama lampu dari pabrik yang terdapat di seberang BMP juga menjadi momen favorit para pemburu gambar.

Di siang hari bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk mengetahui keanekaragaman hayati hutan mangrove dan ekosistemnya.

Pada saat surut terendah, pengunjung dapat menyaksikan barisan ikan-ikan kecil yang memenuhi areal terbuka di sepanjang boarwalk.

Pemandangan ini kian membuktikan fungsi hutan mangrove sebagai tempat pemijahan ikan, udang, kepiting, dan lain-lain hingga menyebar ke laut lepas setelah besar.

Di momen ini, pengunjung dapat menyaksikan sekumpulan burung air yang sedang mencari makan di tengah surutnya air laut.

Mendukung fungsi BMP sebagai sarana edukasi, di boardwalk sepanjang 2,5 kilometer yang terbentang dari daratan sampai ke laut terdapat berbagai informasi tentang jenis-jenis vegetasi hutan mangrove.

Menara pandang dengan tinggi 20 meter, yang dapat difungsikan sebagai sarana pengamatan burung.

Dari menara pandang tersaji hamparan ekosistem mangrove, panorama Kota Bontang, dan kawasan industri PT Pupuk Kalimantan Timur.

Lantas, di pagi dan sore hari, Menara Pandang merupakan hotspot terbaik untuk mendapatkan gambar sunset dan sunrise.

Beberapa gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat, juga tersedia pada beberapa titik.

Selain gazebo di sepanjang trekking, terdapat dua gazebo yang terletak pada sisi terluar ekosistem mangrove dengan pemandangan laut.

Di antara dua gazebo terdapat boardwalk yang menyerupai catwalk yang menjorok agak ke laut.

Ketiga fasilitas tersebut saling mendukung untuk memberikan kepuasan pengunjung dalam menikmati keindahan alam sekaligus mendapatkan gambar terbaik.

Bagi pengunjung yang ingin melakukan kegiatan di dalam ruangan, tersedia Balai Pertemuan pada welcome area yang dapat menampung 200-300 orang.

Di samping Welcome area, juga sedang dipersiapkan bumi perkemahan yang dapat mengakomodir peserta sampai seribu orang.

Mengamati Orangutan

Menuju kawasan yang merupakan habitat orangutan asli tersebut tidak sesulit yang dibayangkan oleh banyak orang karena ditempuh dengan berperahu menyusuri sungai selama 30 menit dari Kota Sangatta.

Di sepanjang perjalanan, pengunjung sudah disuguhi pemandangan hutan alam dengan berbagai jenis satwa penghuninya.

Tak jarang, kalau beruntung pada beberapa titik pengunjung dapat menyaksikan secara langsung orangutan yang sedang beraktivitas di atas pohon yang ada di tepi sungai.

Mendapatkan kemewahan pengalaman ini, di sepanjang perjalanan menyusuri sungai, menjadikan waktu 30 menit menjadi sangat singkat dan tidak cukup untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Mengamati orangutan liar secara langsung di alam, merupakan keberuntungan dan kemewahan pengalaman bagi siapa saja yang mengalaminya.

Sensasinya sangat berbeda dengan pengamatan orangutan yang ada di kebun binatang atau pusat rehabilitasi.

Guna melihat orangutan di kebun binatang, Anda cukup membayar tiket masuk dan sudah dapat menemukan orangutan dengan mudah dan jinak.

Namun berbeda dengan orangutan liar. Orangutan liar cenderung menghindar dari manusia, sebagaimana satwa liar lainnya yang takut bertemu dengan manusia.

Kehadiran peneliti orangutan Prof Anne Russon dari York University beserta timnya, merupakan nilai tambah, karena pengunjung bisa berdiskusi dan mendapatkan informasi tentang kehidupan orangutan liar langsung dari penelitinya.

Melihat tarantula keluar dari lubang persembunyiannya, bukan sekedar mimpi atau serasa nonton tayangan National Geographic Channel.

Pengalaman tersebut, sungguh nyata di Prevab Mentoko. Momen ini hanya dapat diperoleh pada titik tertentu pada waktu malam.

Objek lain yang dapat ditemui apabila beruntung adalah kehadiran burung-burung malam. Jadi, mari berkunjung ke Bontang Mangrove Park di Taman Nasional Kutai.

 

Sumber : Balai Taman Nasional Kutai