Delegasi Indonesia Mesti Siap Bela Kepentingan Nasional

Dubes RI untuk Poalndia Peter F. Gontha minta delegasi Indonesia siap mengantisipasi isu-isu yang diangkat oleh para NGO di forum COP 24/ CMP 14/CMA 1.3 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)yang akan digelar di Katowice, Polandia, 2-14 Desember 2018. Foto : Dream
Dubes RI untuk Poalndia Peter F. Gontha minta delegasi Indonesia siap mengantisipasi isu-isu yang diangkat oleh para NGO di forum COP 24/ CMP 14/CMA 1.3 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)yang akan digelar di Katowice, Polandia, 2-14 Desember 2018. Foto : Dream

TROPIS.CO, JAKARTA – Delegasi Indonesia mesti menyiapkan diri membela kepentingan nasional sebab ada kelompok-kelompok Non Government Organization (NGO) luar negeri yang siap menghancurkan citra Indonesia di ajang COP 24/ CMP 14/CMA 1.3 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)yang akan digelar di Katowice, Polandia, 2-14 Desember 2018.

Permintaan tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Polandia Peter Frans Gontha saat memberikan kata sambutann dalam Pertemuan Pleno Delegasi RI pada COP 24/ CMP 14/CMA 1.3 UNFCCC yang diadakan Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

“Mohon maaf, saya mesti sampaikan hal ini kepada Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, ada beberapa NGO yang khusus datang untuk menghantam kita.”

“Sebenarnya mereka membawa kepentingan Eropa. Oleh karena itu, saya harap para negosiator Indonesia di forum tersebut agar jangan kasih hati serta sungguh memperjuangkan kepentingan kita,” ujar Dubes Peter F. Gontha.

Menurut Dubes Peter, delegasi Indonesia mesti siap mengantisipasi isu-isu yang diangkat oleh para NGO tersebut.

Misalnya, isu penanganan sampah, pencemaran dan perusakan ekosistem laut, hingga deforestasi.

“Menjawab isu-isu itu dengan denial diplomacy jelas sudah tidak laku.”

“Langkah yang tepat adalah delegasi Indonesia mesti menjelaskan apa yang selama ini telah kita lakukan guna mengatasi berbagai isu tersebut,” tutur pria yang juga dikenal sebagai pengusaha papan atas itu.

Berkaitan dengan isu kelapa sawit, Dubes Peter menyarankan agar delegasi Indonesia menggandeng Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Eropa atau European Union (EU).

“Badan ini siap membela kepentingan Indonesia sebagai produsen sawit. Kebetulan pengacara KBRI Polandia juga merupakan salah satu pengacara bagi EU di Brussels.

“Saya pun bisa mempertemukan Ibu Menteri Siti Nurbaya dengan beberapa pejabat EU guna memberikan masukan yang berguna untuk kepentingan Indonesia,” pungkas Dubes Peter. (jos)