Cerah Prospek Sektor Hulu Bisnis Hutan di Tahun 2019

Sampai akhir Desember 2018, produksi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI)sudah mencapai 5,6 juta hektare. Foto : o2 Indonesia
Sampai akhir Desember 2018, produksi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI)sudah mencapai 5,6 juta hektare. Foto : o2 Indonesia

TROPIS.CO, JAKARTA – Para pengusaha hutan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) optimistis terhadap peningkatan investasi di sektor kehutanan di tengah berkecamuknya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina serta menjelang perhelatan politik pemilihan Presiden, Wakil Presiden, dan anggota Legislatif melalui penguatan kebijakan strategis nasional 2019-2024 di sektor kehutanan.

“Luas kebakaran hutan dan lahan di tahun 2018 yang menurun tajam 92,5% dibandingkan tahun 2015, dan penanganan pengelolaan gambut yang telah menunjukkan titik terang, patut disyukuri dan menjadi titik awal bagi sektor usaha kehutanan untuk berbenah meningkatkan kinerjanya di tahun 2019,” tutur Ketua Umum APHI Indroyono Soesilo dalam pembukaan Rapat Kerja APHI di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Menurutnya, sektor usaha pun optimistis menatap tahun 2019 meski ekonomi global terguncang akibat imbas perang dagang AS dan Cina, plus momen pemilihan kepemimpinan nasional.

“Pondasi kinerja sektor hulu di tahun 2018 cukup kuat, yang antara lain diindikasikan dari membaiknya harga kayu log, tren positif kenaikan produksi kayu nasional dan meningkatnya perolehan sertifikat pengelolaan hutan produk lestari,” sebut Indroyono.

Data realisasi produksi kayu bulat menunjukkan, sampai bulan September 2018, produksi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) mencapai 5,6 juta m3, sudah melebihi realisasi 5,4 juta m3 di tahun 2017.

Sampai akhir Desemnber 2018, diperkirakan realisasi produksi HTI bisa melebihi tahun sebelumnya. (*)