PTPN V Perluas Program Peremajaan Sawit Rakyat

PTPN sendiri terus berupaya melakukan peremajaan sawit baik di lahan perusahaan maupun di lahan masyarakat binaan perusahaan yang terus tumbuh positif tersebut. Foto : Katadata
PTPN sendiri terus berupaya melakukan peremajaan sawit baik di lahan perusahaan maupun di lahan masyarakat binaan perusahaan yang terus tumbuh positif tersebut. Foto : Katadata

TROPIS.CO, PEKANBARU – PT Perkebunan Nusantara V memperluas program peremajaan tanaman kelapa sawit masyarakat petani binaan perusahaan negara tersebut dengan menggandeng Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk meningkatkan produktivitas tandan buah segar.

Direktur Operasional PTPN V Balaman Tarigan di Pekanbaru, Kamis (8/11/2018), menjelaskan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) antara PTPN V bersama dengan BPDPKS tersebut dilakukan pada lahan seluas 725 hektare yang dikelola oleh koperasi unit desa (KUD) Makarti Jaya di Kecamatan Tandun, Kabupaten Kampar.

“PTPN V hadir bersama dengan rakyat. Begitu juga rakyat senantiasa hadir bersama PTPN V. Mari kita selalu menjalin hubungan baik,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa program PSR dengan menggandeng BPDPKS yang ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) awal pekan ini tersebut menjadi gerakan positif awal PTPN V dalam mendukung dan mendorong program PSR yang digalakkan pemerintah.

Pada 2018, pemerintah telah menargetkan untuk melakukan peremajaan sawit milik masyarakat hingga 25.000 hektare.

Provinsi Riau menjadi salah satu target operasi PSR yang saat peluncuran perdananya langsung dihadiri Presiden Joko Widodo di Kabupaten Rokan Hilir beberapa waktu lalu.

Melalui program tersebut, pemerintah berharap produksi tandan buah segar (TBS) sawit masyarakat dapat ditingkatkan melalui revitalisasi tanaman sawit tua.

PTPN sendiri terus berupaya melakukan peremajaan sawit baik di lahan perusahaan maupun di lahan masyarakat binaan perusahaan yang terus tumbuh positif tersebut.

Pada MoU yang digelar awal pekan ini, turut hadir perwakilan Dinas Tanaman Pangan Hortikultural Provinsi Riau, Vera, yang menyatakan sangat mengapresiasi langkah PTPN V dalam mendukung penuh peremajaan sawit rakyat.

“Terima kasih kepada PTPN V. Provinsi Riau memiliki luas perkebunan terbesar dan tentu dapat memberi sumbangan bagi negara. Maka program replanting memegang peranan yang sangat besar pula,” kata Vera.

PTPN V merupakan perusahaan yang bergerak pada perkebunan sawit dan pengolahannya serta perkebunan karet terbesar di Provinsi Riau.

Pada 2018 ini, PTPN V mencatat kinerja yang terus tumbuh positif.

PTPN V baru saja merilis pendapatan perusahaan yang mencapai Rp1,12 triliun sepanjang 2017 atau meningkat hampir 30 persen dibanding pendapatan pada 2016 yang tercatat sebesar Rp872,3 miliar.

Peningkatan pendapatan dan laba yang telah diaudit tersebut mayoritas ditopang dari sektor hulu dan hilir perkebunan sawit.

Sepanjang 2017, produksi tandan buah segar (TBS) sawit mencapai lebih dari 1,18 juga ton atau meningkat 4,14 persen di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Poduktivitas TBS tersebut diperkuat dengan keberadaan 12 unit pabrik kelapa sawit (PKS) serta satu PKS yang khusus mengolah inti sawit.

Seluruh PKS tersebut juga telah diakui dengan mengantongi sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Selain itu, catatan positif PTPN V juga ditopang dari sistem efesiensi perusahaan yang terus diperbaiki untuk meningkatkan pendapatan dan kinerja BUMN tersebut. (*)