Rencana Pemabangunan Tol Bawen-Yogyakarta Segera Diputuskan

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah segera memutuskan rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang saat ini merupakan salah satu proyek strategis nasional. Foto : Kabar24
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah segera memutuskan rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang saat ini merupakan salah satu proyek strategis nasional. Foto : Kabar24

TROPIS.CO, DEMAK – Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah segera memutuskan rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang saat ini merupakan salah satu proyek strategis nasional.

“Itu masih dalam proses studi dan akan segera kita putuskan karena apapun, sekali lagi ‘connectivity’, yang namanya infrastruktur akan memperkuat daya saing dalam era globalisasi,” kata Presiden Joko Widodo di Kabupaten Demak, Jumat (19/10/2018) .

Kepala Negara menjelaskan bahwa selama lima tahun ini pemerintah telah fokus pada pembangunan infrastruktur.

Khusus untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Tengah, Presiden menyebutkan sudah banyak yang hampir selesai pada tahun 2018 ini.

“Sudah selesai antara lain Jalan Tol Pejagan-Pemalang, insya Allah akhir November 2018 akan selesai Jalan Tol Batang-Semarang, pada Desember 2018 akan selesai lagi Jalan Tol Salatiga-Solo,” ujar Presiden.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi Widodo usai bersilaturahim dengan pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta mendapat penolakan dari Panitia Khusus Revisi Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DPRD Jateng dengan beberapa pertimbangan.

Pertimbangan itu antara lain, posisi jalan tol itu ekuivalen dengan jalan tol yang sedang dikerjakan yaitu Semarang-Solo-Yogyakarta.

Kemudian, pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta akan mengurangi lahan basah atau pertanian produktif seluas 350 hektare, biaya pembangunan jalan tol sepanjang 70 kilometer itu cukup besar, dan jalur pembangunan jalan tol merupakan jalur rawan gempa bumi.

Pansus menyarankan pemerintah lebih serius mengembangkan sarana transportasi massal berupa reaktivasi jalur kereta api Semarang-Yogyakarta.

Dari sisi investasi, pembangunan jalur kereta api per kilometer hanya butuh Rp25 miliar hingga Rp30 miliar, sedangkan jalan tol kebutuhan dananya Rp150 miliar per kilometer. (*)