PTPN V Remajakan 745 Hektare Perkebunan Sawit

Sepanjang 2017, produksi tandan buah segar (TBS) sawit PTPN V mencapai lebih dari 1,18 juga ton atau meningkat 4,14 persen di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Joe/tropis.co
Sepanjang 2017, produksi tandan buah segar (TBS) sawit PTPN V mencapai lebih dari 1,18 juga ton atau meningkat 4,14 persen di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Joe/tropis.co

TROPIS.CO, PEKANBARU – Perusahaan perkebunan milik negara PT Perkebunan Nusantara V meremajakan 745 hektare perkebunan sawit di salah satu areal kerja perusahaan sebagai upaya peningkatan produksi tandan buah sawit (TBS).

Peremajaan sawit di hamparan areal perkebunan Terantam, Kasikan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau tersebut dilakukan dua lokasi.

Lokasi pertama adalah Afdeling 7 seluas 344 hektare.

“Dan kemudian Afdeling 8 seluas 401 hektare,” ujar Manajer Kebun Terantam PTPN V, Arif Subhan Siregar, di Pekanbaru, Selasa (16/10/2018).

Dia menjelaskan, peremajaan perkebunan sawit yang menjadi program prioritas PTPN V dalam satu dekade terakhir itu ditandai dengan penanaman perdana yang dilakukan awal pekan ini.

Secara umum, Arif menargetkan peremajaan sawit tersebut dapat segera rampung bersamaan dengan proses pembersihan lahan yang ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Arif berharap pasca peremajaan sawit tersebut maka nantinya produktvitas TBS dapat ditingkatkan 16 ton per hektare.

“Land clearing berjalan baik. Mudah-mudahan selesai Desember 2018 mendatang hingga mampu produksi 16 ton per hektare,” katanya.

Dalam kegiatan tanam perdana yang selalu menjadi tonggak sejarah baru bagi setiap areal kerja perusahaan itu turut dihadiri oleh pewakilan Kementerian BUMN, M Saiful Anam, perwakilan Holding PTPN III (Persero), serta unsur pejabat PTPN V lainnya.

Saiful Anam menyebutkan bahwa sawit merupakan salah satu tulang punggung bagi perekonomian negeri.

Oleh sebab itu, ia meminta agar sawit yang ditanam dapat memberi hasil yang paling baik.

“Sawit merupakan tulang punggung (pembangunan bangsa). Semoga memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Terimakasih PTPN atas produktifitas yang paling baik tahun 2018,” tutur Saiful.

Sementara itu Direktur Operasional Balaman Tarigan yang diwakili oleh Kabag Tanaman Haris Hamonangan Siregar menjelaskan bahwa tanam perdana ini merupakan penanaman yang ketiga kalinya di lingkungan Kebun Terantam.

“Penanaman pertama kali di lakukan tahun 1993. Sampai dengan saat ini LC sudah 85 persen terlaksana,” ucapnya.

PTPN V merupakan perusahaan yang bergerak pada perkebunan sawit dan pengolahannya serta perkebunan karet terbesar di Provinsi Riau.

Pada 2018 ini, PTPN V mencatat kinerja yang terus tumbuh positif.

Belum lama PTPN V merilis pendapatan perusahaan yang mencapai Rp1,12 triliun sepanjang 2017 atau meningkat hampir 30 persen dibanding pendapatan pada 2016 yang tercatat sebesar Rp872,3 miliar.

Peningkatan pendapatan dan laba yang telah diaudit tersebut mayoritas ditopang dari sektor hulu dan hilir perkebunan sawit.

Sepanjang 2017, produksi tandan buah segar (TBS) sawit mencapai lebih dari 1,18 juga ton atau meningkat 4,14 persen di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Seluruh produktivitas TBS tersebut diperkuat dengan keberadaan 12 unit pabrik kelapa sawit (PKS) serta satu PKS yang khusus mengolah inti sawit.

Seluruh PKS tersebut juga telah diakui dengan mengantongi sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Selain itu, catatan positif PTPN V juga ditopang dari sistem efesiensi perusahaan yang terus diperbaiki untuk meningkatkan pendapatan dan kinerja BUMN tersebut. (*)