KLHK Luncurkan Simplik Berbasis IT

Simplik bukanlah situs untuk publik melainkan situs untuk setiap pemegang IUPHHK, peninjau, pusat dan administrator, yang masing-masing memiliki hak akses berbeda sesuai hak akses masing-masing. Foto : Kompas
Simplik bukanlah situs untuk publik melainkan situs untuk setiap pemegang IUPHHK, peninjau, pusat dan administrator, yang masing-masing memiliki hak akses berbeda sesuai hak akses masing-masing. Foto : Kompas

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan WWF Indonesia dan Wana Aksara Institute meluncurkan layanan sistem informasi pemetaan konflik (Simplik) berbasis IT.

Simplik yaitu sebuah situs yang menyajikan pemetaan wilayah konflik di kawasan hutan produksi dalam bentuk informasi spasial yang komprehensif dan memiliki sistem keamanan untuk menjaga kerahasiaan data.

“Untuk resolusi konflik sehingga dengan sistem ini diharapkan bisa mengakomodir rekan-rekan di lapangan dalam memetakan konflik,” kata Direktur Usaha Hutan Produksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Istanto, di Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Menurutnya, Simplik merupakan implementasi dari Peraturan Dirjen PHPL Nomor P.5/2016 tentang Pedoman Pemetaan Potensi dan Resolusi pada Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Produksi.

Simplik bisa diakses melalui internet, menyajikan data teraktual, berbasis web GIS, dengan sistem pengolahan data otomatis yang langsung bisa mengolah data jika terdapat perubahan data oleh pengguna tanpa diperlukan adanya operator tambahan.

“Sifatnya online, ada administrator, ada password dan peruntukkan bagi seluruh unit manajemen pengelolaan hutan di Indonesia,” tutur Istanto.

Ia mengakui, Simplik bukanlah situs untuk publik melainkan situs untuk setiap pemegang IUPHHK, peninjau, pusat dan administrator, yang masing-masing memiliki hak akses berbeda sesuai hak akses masing-masing.

“Keterbukaan informasi menjadi dilematis untuk kita. Kita tidak mungkin memberikan data ke publik. Hanya yang umum-umum saja. Kalau dikasih semua info malah jadi bumerang. Tidak semua orang bisa buka karena pakai password,” ujar Istanto lagi.

Sementara Direktur Eksekutif Wana Aksara Institute, Agung Nugraha, mengatakan bahwa kegiatan pemetaan potensi dan resolusi konflik melalui Simplik diharapkan bisa membantu IUPHHK memahami dan memaknai berbagai aspek konflik agar dapat menemukan penyelesaian yang efektif.

Simplik dapat diakses dengan membuka laman http://simdata.id/app/simkonflik/ dan melakukan login.

Sejumlah menu yang bisa diakses dalam Simplik diantaranya dashboard (halaman muka), chat (menu untuk berkomunikasi dengan pengelola aplikasi), peta (tampilan peta berisi kegiatan pemetaan konflik), ubah profil, administrasi (menu untuk mengisi data-data pendukung hasil penilaian pemetaan konflik), penilaian dan penanganan kasus (menu untuk mengisi kegiatan hasil pemetaan konflik) dan pelaporan (menu untuk melihat dan mencetak hasil kegiatan pemetaan konflik).

Penggunaan situs Simplik secara optimal diharapkan dapat mencegah dan mengatasi konflik kehutanan dengan cepat sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga secara berkelanjutan. (*)