Operasi Elpiji Pascagempa dan Tsunami Jangkau 23 Lokasi

Pertamina terus berupaya untuk memulihkan jaringan distribusi elpiji pasca bencana. Foto : Tempo.co
Pertamina terus berupaya untuk memulihkan jaringan distribusi elpiji pasca bencana. Foto : Tempo.co

TROPIS.CO, PALU – Pihak Pertamina menyatakan, operasi pasar elpiji yang dilakukan pascagempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah menjangkau 23 lokasi.

“Kami terus menggulirkan Operasi Pasar Elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Palu, Donggala dan Sigi. Memasuki hari ke-6 operasi pasar, Pertamina kali ini membuka operasi pasar Elpiji di 23 titik,” kata Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Region VII, Roby Hervindo, di Palu, Senin (8/10/2018).

Dikatakan, pasokan elpiji bersumber dari penyaluran Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) di wilayah Palu, Donggala, dan Parigi serta dibantu pasokan dari luar wilayah Sulteng.

“Stok elpiji 3 Kg yang dialokasikan untuk operasi pasar sebanyak 14.000 tabung, Pertamina terus berupaya untuk memulihkan jaringan distribusi elpiji pasca bencana,” katanya.

Ia menyatakan, operasi pasar elpiji pada Senin menyalurkan Elpiji subsidi 3 Kg dan Non Subsidi Bright Gas 12 Kg, dengan mengalokasikan 560 tabung di setiap lokasi.

Adapun lokasi pasar pada hari ini untuk Kota Palu yakni lokasi Sungai Manonda, Jalan Veteran, Jalan Dewi Sartika, Jalan Palupi, Jalan Anoa, Pangkalan Jalan Sis Aljufri (di lokasi ini disiapkan 1.120 tabung Elpiji 3 Kg), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Ki Hajar Dewantara, Pangkalan Fega Palu, Jalan Tondo, Pasar Masomba, Labu, Makobrimob Mamboro, SPBU Kayu Malue.

Untuk wilayah Donggala kata dia, yakni Desa Maleni, SPBU Donggala, Kantor Kecamatan Topoya, Desa Wani, Sirenja (di lokasi ini disiapkan 1.120 tabung Elpiji 3 kg) dan Labuan.

“Sedangkan di Wilayah Kabupaten Sigi yakni di Sigimpu, Rantelenda, Desa Tinggede, Kantor Kecamatan Marawola dan Nokilalaki,” kata Roby. (*)