PLN Siap Bangun Dua PLTBM di Kalbar

Pengembangan EBT melalui pembangunan PLTBM menjadi satu di antara prioritas PLN terutama di regional Kalimantan untuk menggantikan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak atau diesel. Foto : kendaraanlistrik.net
Pengembangan EBT melalui pembangunan PLTBM menjadi satu di antara prioritas PLN terutama di regional Kalimantan untuk menggantikan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak atau diesel. Foto : kendaraanlistrik.net

TROPIS.CO, PONTIANAK – General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) Richard Safkaur mengatakan, PLN akan membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa (PLTBM) di Kalbar sebagai komitmen untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Pengembangan EBT melalui pembangunan PLTBM menjadi satu di antara prioritas PLN terutama di regional Kalimantan untuk menggantikan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak atau diesel.”

“Hal ini merupakan komitmen PLN dalam mengejar target bauran EBT nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025,” ujarnya di Pontianak, Senin (1/10/2018).

Ia menjelaskan, saat ini PLN Wilayah Kalbar sudah memiliki tiga pengembang yang memasuki tahapan verifikasi akhir dan satu yang sudah beroperasi yakni PLTBM Siantan.

“Kami sudah memiliki tiga pengembang yang sudah masuk proses verifikasi akhir untuk segera membuat surat penetapan dan melakukan penjualan tenaga listrik kepada kami dan sudah beroperasi juga PLTBM milik PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari,” tutur Richard.

Dengan diresmikannya PLTBM Siantan dan sudah terdaftarnya tiga pengembang EBT maka mengurangi penggunaan pembangkit bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini masih memiliki persentase sebesar 40 persen yang digunakan PLN.

“Perjanjian jual beli tenaga listrik ini menggunakan skema Build, Own, Operate, Transfer (BOOT) yang mana apabila perjanjian yang telah disepakati bersama selesai, maka pembangkit ini akan menjadi milik PLN,” ujarnya.

Ia juga menyatakan, pihaknya telah membangun jaringan untuk PLTBM Siantan supaya dapat menyuplai Sistem Khatulistiwa.

“Kami sudah membangun jaringan listrik tegangan menengah (JTM) 20 kilo volt  (kv) sepanjang 5,65 kilo meter sirkit (kms) menuju titik interkoneksi di Gardu Induk (GI) Siantan.”

“Langkah ini sebagai komitmen kami dalam mendukung program pemerintah dan menjalankan bisnis yang berwawasan lingkungan,” pungkas Richard. (*)