Presiden Joko Widodo Diharapkan Hadiri ICBE di Papua Barat

Konferensi juga akan ada sesi pemberian nama bagi satu spesies anggrek dan pinang yang baru ditemukan di Tanah Papua. Foto : www.papuabarat-icbe2018.org
Konferensi juga akan ada sesi pemberian nama bagi satu spesies anggrek dan pinang yang baru ditemukan di Tanah Papua. Foto : www.papuabarat-icbe2018.org

TROPIS.CO, MANOKWARI – Presiden Joko Widodo diharapkan bisa menghadiri International Conference on Biodiversity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) yang akan digelar di Manokwari, Papua Barat, pada Oktober 2018.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Papua Barat Charlie Heatubun, di Manokwari, Selasa (25/9/2018), menyatakan bahwa Konferensi Internasional Keanekaragaman Hayati, Ekopariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari sejak 7 hingga 10 Oktober 2018.

“Kami meminta bapak Presiden hadir untuk membuka kegiatan yang akan dihadiri tamu dari perwakilan sejumlah negara tersebut.”

“Selain Presiden, kami juga mengundang bapak Kapolri, Panglima TNI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Menteri Dalam Negeri,” kata Charlie.

Ia mengungkapkan, konferensi internasional ini menargetkan kehadiran sebanyak 750 tamu asing dari sejumlah negara, seperti Norwegia, Inggris serta beberapa negara lain.

Konferensi tersebut digelar untuk menawarkan konsep pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan, baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat.

Sebagai tuan rumah, dua provinsi ini akan memaparkan capaian pembangunan yang saat ini sudah dilaksanakan.

“Nanti juga akan ada sesi penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Papua dan Papua Barat dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.”

“Bapak Presiden diharapkan juga membubuhkan tanda tangannya,” ujar Charlie.

Charlie menyebutkan, pada acara pembukaan konferensi juga akan ada sesi pemberian nama bagi satu spesies anggrek dan pinang yang baru ditemukan di Tanah Papua.

Anggrek dan pinang endemik Papua ini masing-masing akan diberi nama Iriana dan Jokowi.

“Untuk ibu Menteri LHK sudah memberikan konfirmasi, beliau siap hadir. Ibu Susi Pujiastuti, bapak Kapolri, Panglima TNI, serta Mendagri kami masih menunggu konfirmasi,” tuturnya.

Selain presentasi konsep pembangunan, lanjutnya, kegiatan ini akan diisi dengan festival budaya serta lomba kuliner.

Para tamu juga akan diajak untuk melakukan perjalanan studi pariwisata di Kabupaten Pegunungan Arfak.

“Tema besar kita keanekaragaman hayati, ekopariwisata dan ekonomi kreatif. Konsep yang kita tawarkan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan perlindungan terhadap potensi ini,” ucap Charlie.

Hasil dari konferensi ini akan dipaparkan pada pertemuan International Monetary Fund atau IMF-World Bank yang akan digelar di Nusa Dua Bali pada Oktober.

Hal itu dilakukan untuk menggaet dukungan internasional atas pembangunan di Papua dan Papua Barat. (*)