Kementerian PUPR Telah Bangun 1.067 Kilometer Jalan Perbatasan

Kementerian PUPR mencatat dari total pembangunan jalan perbatasan 3.069 km, kondisi jalan yang sudah dibebaskan baru mencapai 48,77 persen atau 1.497,25 km. Foto : Nunukan - WordPress.com
Kementerian PUPR mencatat dari total pembangunan jalan perbatasan 3.069 km, kondisi jalan yang sudah dibebaskan baru mencapai 48,77 persen atau 1.497,25 km. Foto : Nunukan - WordPress.com

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat pembangunan jalan perbatasan di tiga wilayah, yakni Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua mencapai 1.067,53 kilometer selama periode 2015-2018.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/9/2018), menyebutkan bahwa capaian tersebut terdiri atas jalan perbatasan di Kalimantan sepanjang 734,28 kilometer (km), di Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang 179,63 kilometer, dan Papua sepanjang 153,62 kilometer.

Ada pun total panjang jalan perbatasan di ketiga wilayah tersebut yang dibangun pemerintah adalah sepanjang 3.197,81 kilometer.

“Salah satunya di NTT ini 179 kilometer sudah tembus dan sudah beraspal. Kalau kondisional aspal, berarti bisa merasakan kondisinya relatif baik, memenuhi standar kriteria teknis,” kata Sugiyartanto.

Sugiyartanto mengatakan bahwa seluruh jalan perbatasan di NTT sepanjang 179,63 km sudah tembus.

Seluruh jalan perbatasan di NTT pun sudah beraspal karena sudah banyak pemukiman penduduk dan fasilitas publik yang jaraknya berdekatan.

Di Kalimantan, dari total panjang jalan paralel perbatasan 1.919,98 km, jalan yang terbuka atau tembus hingga akhir 2018 ditargetkan sepanjang 1.775,30 km.

Jalan yang belum terbuka di perbatasan Kalimantan 144,68 km, yakni berada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Berpindah ke Papua, dari total jalan peratasan 1.098,24 km, jalan yang sudah tembus hingga akhir 2018 sudah mencapai 908,72 kilometer.

Total jalan yang belum tembus sepanjang 189,52 km.

Sugiyartanto menjelaskan, kondisi lingkungan alam, seperti kontur dan letak pegunungan menjadi kendala yang dinilai cukup berat dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua.

Kementerian PUPR mencatat dari total pembangunan jalan perbatasan 3.069 km, kondisi jalan yang sudah dibebaskan baru mencapai 48,77 persen atau 1.497,25 km.

Jalan yang sudah mengalami pengerasan mencapai 29,34 persen atau 900,83 km dan yang beraspal 21,89 persen atau 672,01 km. (*)