PT Antam Raih Laba Rp344,45 Miliar di Semester I Tahun 2018

Penjualan bersih PT Antam juga tercatat meningkat tajam sebesar 292 persen menjadi Rp11,82 triliun, jika dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp3,01 triliun. Foto : RMOL.co
Penjualan bersih PT Antam juga tercatat meningkat tajam sebesar 292 persen menjadi Rp11,82 triliun, jika dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp3,01 triliun. Foto : RMOL.co

TROPIS.CO, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan laba bersih pada Semester I Tahun 2018 sebesar Rp344,45 miliar atau tumbuh signifikan 169 persen dibandingkan pada periode sama 2017 dengan rugi bersih sebesar Rp496,12 miliar.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (7/9/2018), memaparkan kinerja keuangan Antam yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA).

Pada Semester I 2018 EBITDA tercatat sebesar Rp1,38 triliun, tumbuh 249 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp397 miliar.

“Pertumbuhan kinerja keuangan Antam yang positif terutama disebabkan dari pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perseroan serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi,” kata Arie.

Penjualan bersih Antam juga tercatat meningkat tajam sebesar 292 persen menjadi Rp11,82 triliun, jika dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp3,01 triliun.

Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan perusahaan dengan kontribusi sebesar Rp8,20 triliun atau 69 persen dari total penjualan bersih.

Di tengah posisi keuangan yang dinilai solid, Antam kembali meraih prestasi dalam Ajang Penghargaan Prestasi Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara 2018.

Penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan untuk selalu melakukan kinerja terbaik dalam pengelolaan pertambangan.

Antam juga senantiasa berpegang pada prinsip “good mining practices” dalam melaksanakan setiap kegiatan operasi melalui pemenuhan regulasi baik peraturan bidang pertambangan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup. (*)