Kementan dan Kadin Tandatangani Kerja Sama Percepatan Ekspor

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan langsung Mentan Andi Amran Sulaiman (ketiga dari kiri) bersama dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani yang disaksikan juga oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto : Citra Indonesia
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan langsung Mentan Andi Amran Sulaiman (ketiga dari kiri) bersama dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani yang disaksikan juga oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Foto : Citra Indonesia

TROPIS.CO, KUTA – Kementerian Pertanian bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani kerja sama sinergi kedua pihak dalam upaya stabilisasi ketersediaan pangan dan percepatan ekspor khususnya komoditas pertanian.

“Ini sejarah pertama Kementan dan Kadin. Kami ingin pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh Indonesia,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai penandatanganan nota kesepahaman di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (6/9/2018).

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan langsung Mentan Andi Amran Sulaiman bersama dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani yang disaksikan juga oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

Upaya mendorong investasi dan mempercepat ekspor, kata dia, diharapkan menjadi beberapa hal yang dapat mendongkrak nilai tukar rupiah yang saat ini memgalami pelemahan sehingga diharapkan dapat lebih stabil.

Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak menyepakati upaya stabilisasi ketersediaan pasokan pangan dengan melibatkan dan memberdayaan BUMD atau perusahaan daerah, BUMN, dan perusahaan swasta serta petani produsen.

Kemudian juga menyangkut akselerasi peningkatan ekspor pertanian dan pangan dengan melibatkan dan memberdayaan BUMD atau perusahaan daerah, BUMN dan perusahan swasta serta petani produsen.

Selain itu memperkuat sinergitas bisnis antarpetani produsen, BUMD atau perusahaan daerah, BUMN, dan perusahaan swasta serta pertukaran data dan atau informasi komoditas pertanian dan kegiatan dan koordinasi lainnya.

Sementara itu Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, dengan kerja sama itu peran pengusaha ekspor impor tidak hanya berpusat melalui Jakarta dan kota tertentu namun merata di seluruh Indonesia.

Menurutnya, investasi di sektor pertanian juga diharapkan akan semakin terdongkrak karena dinilai merupakan industri yang dapat berkembang berkelanjutan karena tergolong kuat dan sehat.

Selain itu sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang menyerap tenaga kerja yakni berkisar 30-31 persen dari total 130 juta tenaga kerja di Indonesia.

“Hari ini ada terobosan dan langkah luar biasa dilakukan bersama. Bukan hanya Kadin dan Kementan, namun dukungan dari seluruh kementerian, gubernur hingga kadin di kabupaten dan kota,” ucapnya.

Kementerian Pertanian mencatat nilai produksi pertanian tahun 2017 mencapai Rp1.344 triliun atau naik Rp350 triliun dari 2013.

Selain itu, tahun 2017 ekspor Indonesia mencapai US$168,81 miliar, naik 16,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$145,18 miliar.

Sedangkan nilai ekspor di sektor pertanian mencapai Rp440 triliun pada tahun 2017 meningkat 24 persen di bandingkan tahun sebelumnya. (*)