Manggala Agni Berjibaku Taklukkan Si Jago Merah

Pasukan Manggala Agni KLHK tersebar di berbagai daerah untuk memadamkan api di beberapa titik kebakaran. Foto : Kementerian LHK
Pasukan Manggala Agni KLHK tersebar di berbagai daerah untuk memadamkan api di beberapa titik kebakaran. Foto : Kementerian LHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Manggala Agni, masih terus berjuang di lapangan memadamkan si jago merah di beberapa titik kebakaran atau hotspot di berbagai daerah.

Segala upaya, semua sumber daya baik personel dan sarana prasarana dikerahkan. Brigade Manggala Agni yang berada di daerah bersama para pihak seperti BPBD, TNI, POLRI, Masyarakat Peduli Api (MPA), masyarakat, dan pihak swasta dalam komando Satgas provinsi, terus bahu-membahu menanggulangi karhutla.

Di akhir bulan Agustus ini, perjuangan tim di lapangan belum usai, bahkan kewaspadaan selalu ditingkatkan. Mengingat berdasarkan Analisis dan Prediksi Enso Pemutakhiran Dasarian II Agustus 2018 (BMKG), menyatakan bahwa bulan September – November 2018 adanya kecenderungan El Nino Lemah sedangkan pada bulan Desember 2018 – Januari 2019 kemungkinan adanya El Nino Moderate.

Pantauan hostpot oleh Satelit MODIS, TERRA AQUA masih menunjukkan angka fluktuatif yang juga harus ditindaklanjuti dengan pengecekan lapangan (groundcheck) untuk memastikan kejadian karhutla.

Musim kemarau dan cuaca yang panas menjadi salah satu pemicu rentannya terjadi kebakaran, terutama di wilayah-wilayah rawan dengan kondisi tanah gambut yang akan mudah terbakar pada kondisi kering.

Di Bengkalis, pemadaman karhutla di Jalan Tegar Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau masih dilakukan hingga hari ini, yang sudah memasuki hari ketujuh.

Begitu juga di Jalan Sankist Ujung Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai, yang merupakan pemadaman hari ke -19.

Kondisi tanah gambut menyebabkan api sulit dikendalikan karena berada di dalam tanah.

Di Sumatera Selatan, Tim gabungan Posko Siaga BKO Manggala Agni Daops Banyuasin dan Daops Lahat melakukan pemadaman di Desa Muara Penimbung Ilir, dan juga di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir.

Kebakaran terjadi pada lahan masyarakat dengan jenis tanah gambut.

Satgas Penanggulangan Karhutla yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi terus melakukan berbagai upaya untuk penanganan karhutla ini.

Selain pemadaman darat, patroli dan pemadaman udara juga dilakukan. Bahkan juga telah dilakukan teknologi modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan di wilayah Sumatera Selatan beberapa waktu lalu, dan saat ini sedang dipersiapkan untuk Kalimantan Barat.

Kegiatan serupa juga dilakukan di provinsi-provinsi rawan lain, seperti Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan juga di Sulawesi Tenggara.

Intensitas karhutla bulan Agustus cukup tinggi di beberapa wilayah sehingga diperlukan kesiagapan para pihak baik di daerah ataupun di pusat dalam mengantisipasi kondisi ini.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan menyampaikan bahwa kondisi cuaca ini tentu harus diwaspadai oleh semua pihak, dan upaya pencegahan harus dilakukan dengan lebih intensif lagi.

“Manggala Agni akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan para pihak untuk bersama-sama bekerja di lapangan menuntaskan karhutla”, tutur Raffles di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Sementara pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Hari Kamis, pukul 20.00 WIB (30/08/2018), berdasarkan satelit NOAA terpantau 42 titik, yang tersebar di Provinsi Aceh, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kaltim, Jateng, Lampung, dan Bangka Belitung (Babel).

Pantauan satelit TERRA AQUA (NASA) confidence level ?80% mendeteksi 27 hotspot, 21 titik di Aceh, dan lainnya di Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, serta Sulawesi Selatan. (*)