APINDO Dukung Proyek PLTA Batangtoru

PLTA Batangtoru memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yakni
PLTA Batangtoru memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yakni "run of river" atau memanfaatkan pola aliran sungai sehingga tidak menyebabkan penurunan atau peningkatan kuantitas air Sungai Batangtoru. Foto : CNN Indonesia

TROPIS.CO, MEDAN – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mendukung proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Batangtoru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

“PLTA Batangtoru akan menambah ketersediaan energi di Sumut yang masih belum memadai,” ujar Ketua APINDO Sumut, Parlindungan Purba di Medan, Minggu (19/8/2018).

Semakin banyak energi,katanya, selain membantu operasional perusahaan, juga akan mendorong investor baru masuk ke Sumut.

Dukungan semakin kuat, kata Parlindungan yang juga anggota DPD RI karena pembangkit yang diinformasikan berkapasitas 510 MW tersebut menggunakan energi terbarukan yakni air.

Pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan akan lebih efisien dan ramah lungkungan.

“Potensi bahan energi terbarukan yang banyak di Sumut juga memang perlu dukungan kuat untuk dikelola seperti yang dilakukan investor PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE),” tutur Parlindungan.

Dia berharap, investor bisa menjalankan proyek itu dengan memenuhi aturan yang diberlakukan sehingga dampak negatif pembangunan tersebut bisa dihindari.

“Saya yakin, investor bisa menjalankan proyek itu dengan baik karena saat mengeluarkan izin, pemerintah pasti sebelumnya sudah mengevaluasi dan menetapkan berbagai ketentuan yang harus dijalankan investor PLTA Batangtoru itu,” katanya.

Parlindungan menegaskan, DPD RI telah mengusulkan Rancangan Undang-Undang Energi Terbarukan.

Senior Advisor Bidang Lingkungan PT NSHE Agus Djoko Ismanto di Tapanuli Selatan sebelumnya menyebutkan, PLTA Batangtoruru itu direncanakan beroperasi pada tahun 2020.

PLTA itu diklaim ramah lingkungan karena lepas dari areal hutan primer atau berada pada wilayah Areal Penggunaan Lainnya (APL) yang merupakan perkebunan campuran non intensif milik masyarakat.

Menurut Agus, PLTA Batangtoru memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yakni “run of river” atau memanfaatkan pola aliran sungai sehingga tidak menyebabkan penurunan atau peningkatan kuantitas air Sungai Batangtoru. (*)