Pengunaan Biodiesel Hemat Devisa US$2,3 Miliar

Menteri Koordinator Perekonomian Damin Nasution mengungkapkan, penggunaan biodiesel itu akan ada penghematan penggunaan devisa untuk impor BBM. Foto : Koran Perdjoeangan
Menteri Koordinator Perekonomian Damin Nasution mengungkapkan, penggunaan biodiesel itu akan ada penghematan penggunaan devisa untuk impor BBM. Foto : Koran Perdjoeangan

TROPIS.CO, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan ketentuan penggunaan biodiesel B20 hingga akhir tahun 2018 dapat menghemat devisa negara hingga mencapai US$2,3 miliar atau sekitar Rp33,6 triliun.

“Kami sudah membuat skenario, perhitungan, bahwa dengan mewajibkan B20 untuk keperluan maupun non PSO dalam sisa waktu yang ada sampai akhir tahun ini, akan ada tambahan penggunaan B20 sekitar 4 juta kiloliter,” kata Menko Perekonomian Darmin Nasution, Selasa (14/8/2018).

Ia menyebutkan dengan adanya penggunaan biodiesel itu akan ada penghematan penggunaan devisa untuk impor BBM.

Dalam jumpa pers bersama Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo usai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Darmin menyebutkan dengan peningkatan penggunaan biodiesel itu maka akan ada penghematan devisa negara yang digunakan untuk impor BBM.

Darmin menyebutkan saat ini sudah ada kepastian pelaksanaan kewajiban penggunaan biodiesel itu.

“Peraturan Presidennya, tadi Presiden sudah tahu betul, sudah siap teken, mudah mudahan sore ini atau paling lambat besok, bisa ditandatangani sehingga Menteri ESDM bisa menindaklanjutinya dengan Permen ESDM mengenai teknis pelaksanaannya,” katanya.

Ia menyebutkan pelaksanaannya kewajiban menggunakan biodiesel itu akan efektif berlaku per 1 September 2018.

Menurut Darmin, pelaksanaan ketentuan penggunaan biodiesel merupakan salah satu upaya memperkuat cadangan devisa untuk mencapai ketahanan perekonomian nasional.

“Tadi pembicaraannya bukan konsep lagi, tapi bicara konkret. Ada beberapa hal yang dibicarakan dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan,” ujar Darmin.

Ia menyebutkan di samping isu dampak kondisi perekonomian Turki, isu transaksi berjalan juga merupakan faktor yang mempengaruhi nilai tukar dan indeks harga saham gabungan.

“Tadi Presiden merunut satu persatu langkah yang perlu dilakukan dalam rangka penguatan cadangan devisa,” kata Menko Perekonomian itu.

Menurutnya, tahun 2019 ada dua faktor yang diperkirakan akan memperkuat cadangan devisa yaitu adanya penghematan penggunaan solar dan kenaikan harga CPO.

Darmin menyebutkan upaya lain adalah meningkatkan ekspor dan memperlambat atau mengurangi impor.

“Dalam beberapa bulan ke depan, ya mungkin enam bulan dari sekarang, mudah-mudahan sudah memberi hasil karena dapat bekerja efektif,” pungkas Darmin. (*)