Komitmen Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Indonesia sebagai negara agraris mempunyai sumber pangan domestik yang sangat besar sehingga, penyediaan pangan nasional harus dipasok dari dalam negeri. Foto : Istimewa
Indonesia sebagai negara agraris mempunyai sumber pangan domestik yang sangat besar sehingga, penyediaan pangan nasional harus dipasok dari dalam negeri. Foto : Istimewa

TROPIS.CO, GRESIK – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan DPR RI dan pemerintah terus berusaha mewujudkan kedaulatan pangan.

Pasalnya, Indonesia sebagai negara agraris mempunyai sumber pangan domestik yang sangat besar sehingga, penyediaan pangan nasional harus dipasok dari dalam negeri.

“Setidaknya ada empat strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas ketersediaan dan harga pangan. Pertama, meningkatkan produktivitas pangan secara berkelanjutan. Kedua, meningkatkan rantai nilai tambah dan menurunkan kehilangan hasil pasca panen.”

“Ketiga, memitigasi atau mengadaptasi terhadap perubahan iklim dan mengurangi risiko produksi. Keempat, mempromosikan pemasaran serta perdagangan yang adil dan efisien,” ujar Bamsoet saat acara acara serah terima Taman Teknologi Pertanian Plus (TTPP) di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (8/8/2018).

Balitbang Pertanian membangun TTPP diatas lahan seluas 10 hektar di Gresik yang diperoleh dari hibah swasta Polowijo Gosari Grup.

Serah terima TTPP dilakukan oleh Kepala Balitbang Pertanian Muhammad Syakir kepada Bupati Kabupaten Gresik Sambari Halim Radianto.

Selain Ketua DPR RI yang didampingi sejumlah anggota DPR RI seperti Muhamad Sahroni dari Fraksi Partai Nasdem, Muhammad Misbhakun dan Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar, hadir pula Menteri Pertanian Amran Sulaeman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia yang juga Politisi Partai Golkar ini meminta pihak Polowijo Gosari Group selaku pengelola TTPP bisa memanfaatkan keberadaan TTPP untuk mengembangkan teknologi pertanian di Gresik lebih masif lagi.

Khususnya, dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian lokal. Tak hanya di bidang pertanian semata, melainkan juga merambah ke peternakan serta pengolahan hasil pasca panen.

“TTPP ini juga dapat berfungsi sebagai pusat diseminasi teknologi dan inkubasi bisnis bagi masyarakat. Sehingga dapat berfungsi sebagai wadah pelatihan bagi calon-calon pengusaha muda, sekaligus media konsultasi bagi pelaku bisnis setempat. Manfaatkan keberadaan TTPP ini dengan sebaik mungkin,” imbau Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini berharap kehadiran TTPP juga dapat melahirkan inovasi-inovasi teknologi pertanian yang tepat guna, serta menjadi pusat agribisnis di Kabupaten Gresik dan wilayah disekitarnya.

TTPP dapat pula dikembangkan sebagai destinasi agrowisata yang dapat mengundang kedatangan wisatawan lokal dan mancanegara.

“Mari kita jadikan TPPP ini sebagai tempat yang menyenangkan bagi masyarakat. Menyenangkan untuk meraih ilmu pengetahuan, serta menyenangkan untuk mengoptimalkan fungsinya dalam menambah nilai ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan.”

“Apabila kita dapat memanfaatkan keberadaan TTPP ini dengan sebaik-baiknya, maka saya yakin Gresik akan terus menjadi lokomotif kedaulatan pangan di Indonesia,” terang Bamsoet.

Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ini berjanji akan terus mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian untuk memperbanyak serta memperluas penyebaran TTPP di seluruh pelosok Tanah Air.

Sehingga, dapat menggairahkan para praktisi pertanian, peneliti, maupun penyuluh untuk melakukan kajian guna meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas usaha tani.

“Jika pertanian kita maju serta kedaulatan pangan terwujud, maka pada akhirnya akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo,” pungkas Bamsoet. (*)