Kementerian PUPR dan TNI Kerja Sama Pemeliharaan Sungai dan Situ di Jabodetabek

Kementerian PUPR dan TNI telah sepakat melibatkan Kodam Jaya dalam pemeliharaan empat sungai dan sembilan situ di Jabotabek.
Kementerian PUPR dan TNI telah sepakat melibatkan Kodam Jaya dalam pemeliharaan empat sungai dan sembilan situ di Jabotabek.

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian PUPR pererat jalinan kerjasama dengan TNI dalam pemeliharaan Sungai dan Situ di kawasan Jabotabek.

Kerjasama ini sebagai wujud nyata bahwa memelihara lingkungan, termasuk Sungai dan Situ merupakan tanggung jawab bersama; pemerintah, TNI dan masyarakat serta institusi non pemerintahan.

“Seluruh pihak harus ikut andil salam pemeliharaan dan pengelolaan sumber air dan tampungan air,”bkata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat meninjau beberapa Sungai dan Situ beberapa waktu lalu.

“Saya ingin mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersama mengelola Sumber Daya Air (SDA) dari hulu ke hilir,” lanjutnya.

Dalam kerjasama itu, Kementerian PUPR dan TNI telah sepakat melibatkan Kodam Jaya dalam pemeliharaan empat sungai dan sembilan situ di Jabotabek yang masuk dalam wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung dan Cisadane, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA)

Penandatangan kesepakatan antara Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Jarot Widyoko dengan Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto dilakukan Jumat (13/7/2018), dihadiri oleh Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Agung Djuhartono, berlangsung di Kantor BBWS Ciliwung Cisadane, Jakarta.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Agung Djuhartono menyambut baik dilakukannya kerja sama tersebut. “Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran TNI, di samping menjaga kedaulatan NKRI, juga mendukung ketahanan air dan pangan,” jelas Agung.

Kepala BBWS Ciliwung dan Cisadane Jarot Widyoko menjelaskan kerja sama akan berlangsung selama empat bulan, sejak 16 Juli 2018 hingga 26 Oktober 2018.

Kerja sama pemeliharaan terhadap empat sungai yakni, Sungai Krukut dengan panjang penanganan 1.500 meter, Sungai Grogol sepanjang 973 meter, Sungai Sunter sepanjang 1.500 meter, dan Sungai Mookervaart sepanjang 850 meter.

“Keempat sungai tersebut merupakan sungai yang sudah dangkal. Sebelumnya kami bersama Kodam Jaya Jakarta telah menentukan titik-titiknya. Dengan dilakukannya pemeliharaan bersama, diharapkan sungai dan situ dapat lebih optimal dalam menampung air sehingga tidak meluap dan menggenangi wilayah sekitar saat musim hujan,” kata Jarot Widyoko.

Pendangkalan sungai di Jabodetabek antara lain diakibatkan oleh aliran sedimen ke dalam sungai maupun pembuangan sampah secara liar ke dalam sungai, dan pengikisan tebing sungai akibat curah hujan.

Selain itu daya tampung sungai dan situ juga berkurang akibat penyempitan alur sungai karena adanya bangunan pada bantaran sungai dan situ.

Beberapa situ di Jabodetabek telah mengalami alih fungsi menjadi perumahan dan industri, sehingga untuk mencegah terjadinya alih fungsi yang masif dilakukan kerjasama ini, termasuk dengan upaya penertiban batas-batas situ.

Kerja sama pemeliharaan 9 situ berada di Kawasan Jabodetabek yakni Situ Leungsir, dan Situ Taman di Kabupaten Bekasi, Situ Rawa Bebek, dan Situ Rawa Lumbu di Kota Bekasi dan Situ Sidomukti, Situ Bahar, Situ Gadog, Situ Patinggi dan Situ Pengarengan di Kota Depok.

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto menyampaikan semoga melalui kerja sama ini TNI bisa memberi manfaat untuk masyarakat.

“Kodam Jaya berperan aktif membantu tugas pemerintah daerah dalam rangka peningkatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” jelas Joni.

Kerja sama pemeliharaan merupakan karya bakti bersama personil BBWS Ciliwung Cisadane dengan Kodam Jaya berupa pekerjaan galian sedimen, pembuangan hasil galian di sekitar lokasi, pembuatan dan pemasangan papan larangan, pembangunan pagar, pemasangan paving blok, pembuatan jembatan box culvert yang dapat bermanfaat sebagai saluran air, perbaikan tebing batu kali dan pembersihan semak pada dinding sungai maupun situ. (*)