Harga Biodiesel dan Bioetanol Turun pada Bulan Juli

Penurunan harga biodiesel terjadi akibat menurunnya harga minyak kelapa sawit. Foto : freemalaysiatoday.com
Penurunan harga biodiesel terjadi akibat menurunnya harga minyak kelapa sawit. Foto : freemalaysiatoday.com

TROPIS.CO, JAKARTA – Harga biodiesel dan bioetanol pada Juli kembali turun terdampak oleh melemahnya harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Penurunan juga dipengaruhi oleh menguatnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Hal itu termuat dalam laporan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait dengan besaran Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN).

Tarif biodiesel ditetapkan sebesar Rp7.949 per liter atau turun tipis 191 rupiah dari bulan lalu, yaitu Rp8.140 per liter.

Harga tersebut masih belum termasuk dengan perhitungan ongkos angkut, yang berpedoman pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.1770 K/12/MEM/2018.

“Penurunan itu terjadi akibat menurunnya harga minyak kelapa sawit, pada perhitungan yang tertera pada Surat Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Nomor 3381/10/DJE/2018,” ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

HIP biodiesel ini ditopang oleh harga rata-rata minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) sepanjang 25 Mei 2018 hingga 24 Juni 2018 sebesar Rp7.740 per kilo gram. Harga ini lebih rendah pada periode sebelumnya, yaitu Rp7.954 per kilo gram.

Penurunan harga terjadi pula pada HIP bioetanol. Harga pasar bioetanol diplot sebesar Rp9.900 per liter oleh Pemerintah setelah selama lima bulan terakhir (Februari-Juni) sempat mengalami kenaikan. (*)