BNI Salurkan Kredit Kepada 1500 Petani Kopi di Jawa Timur

Masuknya BNI dalam program-program pengembangan kesejahteraan petani kopi rakyat ini didorong oleh keinginan bank agar petani kopi rakyat tidak sulit memperoleh akses pembiayaan. Foto : Banyuwangi Terkini
Masuknya BNI dalam program-program pengembangan kesejahteraan petani kopi rakyat ini didorong oleh keinginan bank agar petani kopi rakyat tidak sulit memperoleh akses pembiayaan. Foto : Banyuwangi Terkini

TROPIS.CO, BANYUWANGI – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Kemitraan kepada para petani kopi yang menjadi mitra binaan PTPN XII.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI, Catur Budi Harto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/7/2018) mengatakan bank telah menyalurkan KUR kepada petani-petani kopi yang tersebar di kawasan Banyuwangi dan sekitarnya sekitar bulan Maret hingga April 2018, atau sebulan setelah program kemitraan petani kopi PTPN XII dengan BNI diluncurkan.

“Saat itu sebanyak 559 petani kopi rakyat mendapatkan kucuran KUR dari BNI sebesar Rp5,2 miliar. Para penerima tersebut mendapatkan bimbingan agar mereka dapat naik kelas dan memenuhi syarat mendapatkan KUR di periode berikutnya,” kata Catur.

Dukungan BNI terhadap para petani kopi rakyat tersebut berlanjut pada 26 Juni 2018, dengan disalurkannya kredit kemitraan. Sebanyak 1.018 petani kopi rakyat mendapatkan pembiayaan senilai Rp7,6 miliar.

Pembiayaan kepada petani KUR sendiri dilakukan secara one on one atau perorangan di tiga kabupaten yakni Banyuwangi, Jember dan Malang.

Untuk program kemitraan disalurkan kepada 109 kelompok di Kabupaten Banyuwangi dan Jember. Dengan demikian terdapat sekitar 1.577 petani kopi rakyat yang telah mendapatkan kucuran kredit BNI, baik berupa KUR maupun Kredit Kemitraan.

Pelatihan

General Manager (GM) Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan bahwa kepedulian perseroan terhadap peningkatan kesejahteraan petani tersebut antara lain dilakukan dengan melakukan seleksi para petani untuk diikutkan dalam pelatihan dan sertifikasi menjadi Barista.

Menurut Bambang, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani Kopi Binaan PTPN XII, kedua BUMN memberikan program capacity building untuk memperkaya dan menambah pengetahuan para petani.

Kegiatan tersebut meliputi pelatihan budidaya kopi agar lebih produktif dan unggul. Kemudian, memberikan pelatihan teknik panen dan petik serta pengolahan kopi yang baik.

“Kami juga menciptakan petani kopi rakyat menjadi barista. Pemateri berasal dari PTPN XII dan pemilik Ijen Isun Cafe,” katanya.

Masuknya BNI dalam program-program pengembangan kesejahteraan petani kopi rakyat ini didorong oleh keinginan bank agar petani kopi rakyat tidak sulit memperoleh akses pembiayaan, akses pasar dan akses mendapatkan pelatihan budidaya kopi yang baik.

Melalui kolaborasi BNI dan PTPN XII itu, petani diharapkan memperoleh berbagai manfaat, mulai dari pembinaan, akses pembiayaan, dan akses pasar hasil panen kopi rakyat, sehingga kualitas dan produktivitas kopi rakyat meningkat. (*)