KLHK dan FAO Rumuskan Dokumen Status Hutan Indonesia

Dokumentasi status hutan Indonesia mengungkapkan berbagai pogram Indonesia dalam melestarikan potensi hutan melalui berbagai instrument kebijakan dan praktik kehutanan dalam upaya mendorong tata kelola hutan yang baik.
Dokumentasi status hutan Indonesia mengungkapkan berbagai pogram Indonesia dalam melestarikan potensi hutan melalui berbagai instrument kebijakan dan praktik kehutanan dalam upaya mendorong tata kelola hutan yang baik.

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kini bekerjasama dengan FAO merumuskan dokumentasi status hutan Indonesia.

Dalam dokumen itu akan diulas dalam tentang berbagai pogram Indonesia dalam melestarikan potensi hutan melalui berbagai instrument kebijakan dan praktik kehutanan dalam upaya mendorong tata kelola hutan yang baik.

Program itu diawali dengan diselenggarakannya lokakarya di Jakarta Selasa kemarin, dengan menghadirkan nara sumber dari Indonesia dan FAO.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang menjadi key not speak dalam.lokakarya itu mengatakan tentang pentingnya dokumen status hutan ini karena nantinya akan menjadi pedoman dasar dalam pengelolaan hutan Indonesia secara berkelanjutan di masa depan.

“Ini adalah masa depan Indonesia, masa depan hutan kita.” tutur Siti Nurbaya, karena itu dokumen ini sangat penting hingga dapat digunakan untuk merumuskan persepsi terhadap suatu permasalahan agar tidak terjadi kegagalan dan permasalahan sulitpun dapat ditemukan solusinya.

“Melalui dokumen ini juga, semua perkembangan terbaru pekerjaan di bidang kehutanan tercatat,” ungkap Menteri Siti Nurbaya.

Melalui dokumen ini, perbedaan Forest Status dan Forest Cover diselesaikan. Di luar negeri hal ini menjadi persoalan, dan Indonesia harus dapat menjelaskan agar mereka mempunyai persepsi yang pas.

Kemudian, transparansi proses pengambilan keputusan pada suatu kebijakan harus diketahui orang lain dan transparansi tidak hanya sekedar memberikan data kepada publik, tapi lebih dari pada itu.

Dengan adanya dokumen ini diharapkan dapat memberikan transparasi tersebut kepada masyarakat.

“Bagaimana kita menuju kepada suatu tujuan atau sasaran nasional itu orang lain harus tahu, negara lain harus tahu, warga negara lain yang ada di Indonesia juga harus tahu,” ujar Menteri.

Menteri Siti juga memandang dokumen ini sangat penting, mengingat saat ini dunia internasional sebenarnya mengharapkan Indonesia dapat menjadi pemimpin pada beberapa aspek.

“Pada berbagai pertemuan internasional, selalu coba dicari pemimpin atas pesoalan gambut, satwa liar, pollution free planet, dan sebagainya. Indonesia sering dilirik pada aspek tersebut,” kata Menteri LHK itu.

Dokumen Status Hutan Indonesia, memuat beberapa aspek penting dalam pengelolaan hutan Indonesia. Pada Bab 1 dan Bab 2 menjelaskan mengenai status terkini kawasan hutan di Indonesia, termasuk ekosistem gambut, hutan produksi dan kawasan konservasi.

Pada Bab 3, menjelaskan upaya untuk mengatasi laju deforestasi termasuk dengan mengurangi kebakaran hutan dan lahan dan melakukan pemulihan ekosistem gambut serta pengendalian perubahan iklim.

Bab 4 secara khusus mengulas tentang perhutanan sosial di Indonesia dan pengembangan penelitian kehutanan Indonesia. perhutanan menceritakan tentang arah baru yang diambil dalam mengelola kawasan konservasi.

Bab 6 menyinggung tentang kontribusi sektor kehutanan kepada ekonomi nasional dan situasi saat ini terkait sektor swasta, termasuk sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan legalitas kayu.

Representasi FAO untuk Indonesia, Stephen Rudgard, mengatakan bahwa dokumen ini adalah dokumen politik dan sangat baik yang dibutuhkan untuk Indonesia dan juga dunia.

“Merupakan kehormatan bagi kami FAO bisa mendukung proses SOFO sejak Oktober 2017. Bagi FAO, Indonesian SOFO bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia,“ ujar Stephen.

Dokumen Status Hutan Indonesia ini akan dicetak menjadi buku edisi bahasa Inggris. Draft pertama dokumen ini sedang ditinjau secara teknis, dan akan diperbaharui dengan revisi draft pada akhir bulan ini.

Penulisan buku ini dikoordinir langsung oleh Dr. Effransjah, sebagai aktivis lingkungan yang juga sebagai Penasihat Senior Menteri LHK.

Buku Status Hutan Indonesia 2018 akan diluncurkan pada akhir Juni 2018 melalui soft launching, sebelum dipresentasikan oleh Menteri Lingkungan dan Kehutanan Siti Nurbaya pada Konferensi Internasional Komite Kehutanan FAO, di Roma, Italia bulan Juli 2018. (*)