Pertamina Tambah Alokasi Premiun di Jamali

Pertamina pun akan menambahkan lagi kuota untuk premium sebanyak tujuh persen untuk arus mudik Lebaran. Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja
Pertamina pun akan menambahkan lagi kuota untuk premium sebanyak tujuh persen untuk arus mudik Lebaran. Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja

TROPIS.CO, JAKARTA – PT Pertamina Persero akan menambah alokasi premium atau bahan bakar minyak (BBM) jenis Research Octane Number (RON) 88 di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Hal itu untuk merespon instruksi pemerintah agar badan usaha tersebut memastikan stok premium tetap terjaga selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Direktur Logistik Supply Chain & Insfrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo menyebutkan jika sebenarnya penambahan kuota premium sebenarnya sudah dimulai sejak Maret hingga Mei ini dengan rata-rata 10 persen.

Dengan tambahan 10 persen itu maka kuota premium meningkat menjadi 27 ribu kiloliter dari sebelumnya hanya berkisar 23 ribu kl per hari

Seiring dengan instruksi pemerintah tersebut maka Pertamina pun akan menambahkan lagi kuota untuk premium sebanyak tujuh persen.

“Penambahan itu untuk mendukung arus mudik dan balik nanti, sehingga total peningkatannya mencapai 17 persen,”ungkapnya di Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Pertamina secara bertahap mengubah nozel pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di pulau Jawa. Perusahaan itu menargetkan pemasangannya akan rampung pada satu minggu sebelum lebaran mendatang.

Terkait dengan kondisi stok Gandhi menyebutkan stok Premium memiliki ketahanan hingga 27 hari sementara untuk solar mencapao 24 hari.

Di luar dua jenis bahan bakar tersebut ketahanan stoknya di atas 25 hari. Hal itu berlaku untuk Pertalite, Pertamax dan Turbo, sedangkan Dexlite di atas 20 hari.

Sementara untuk lequified petroleum gas (LGP) ketahanan stoknya mencapai 17 hari. Ini sudah melampui ketahanan stok nasional sebesar 11 hari.

Sementara Avtur, ketahanan stoknya mencapai 18 hari dan diprediksi konsumsinya akan mengalami peningkatan 5 persen pada arus mudik dan balik mendatang.

Penambahan kuota premium tersebut seiring dengan direvisinya Peraturan Presiden Nomor 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Pertamina diwajibkan untuk menyalurkan bensin jenis premium di wilayah Jamali. Saat ini Perpres tersebut tengah direvisi untuk menjamin ketersediaan premium.

Saat ini Pertamina masih menungggu instruksi Badan Pengatur Hilir Migas (BPH) terkait dengan besaran tambahan kuota premium untuk wilayah Jamali. Intinya terang Gandhi, berapapun yang dibutuhkan masyarakat, Pertamina siap menyediakannya.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menyebutkan mayoritas SPBU di wilayah Jamali tidak menyediakan Premium.

Dari sebanyak 3.445 unit SPBU di Jamali hanya 44 persen yang menyediakan Premium. Itu setara dengan 1.519 SPBU, sementara 56 persen atau 1.926 unit lainnya tidak menyediakan premium.

“Jika revisi Perpres itu sudah diteken Presiden maka Pertamia diwajibkan untuk menyediakan premium di 1.926 unit SPBU yang belum menyediakan Premium tersebut,” tegas Fanshurullah.

Satgas BBM

Pertamina menegaskan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H.

Perusahaan itu telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM & LPG Idul Fitri 2018. Satgas BBM ini bertugas mengawal ketersediaan dan kelancaran distribusi ke seluruh wilayah. Satgas BBM akan mulai aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyebutkan selama Puasa dan Idul Fitri 2018 konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen.

Mengantasipasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Puasa dan Idul Fitri dari rata-rata harian normal gasoline 90 ribu kiloliter menjadi 104 ribu kiloliter per hari.

“Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni dengan kenaikan 32 dan 29 persen dari konsumsi normal. Sedangkan arus balik pada 19 Juni yang diperkirakan mencapai 28 persen,” ujar Adiatma.

Pertamina, kata Adiatma, telah mengantisipasi jumlah pemudik tahun 2018 yang diperkirakan meningkat 11-13 persen dari tahun lalu.

Pertamina juga telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi kelancaran pasokan BBM, antara lain membangun KiosK/Serambi PX, Mobil Dispenser Unit, BBM Kemasan di SPBU serta Motor/Mobil Pengantar Kemasan BBM.

Layanan khusus ini akan disediakan di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa baik jalan tol maupun non tol serta jalur Sumatera. (*)