Pembangunan PLTB Tolo-1 Jeneponto Dipercepat

Sebanyak 30 turbin angin terpasang di Sidrap dengan kapasitas tiap turbin 2,5 MW
Sebanyak 30 turbin angin terpasang di Sidrap dengan kapasitas tiap turbin 2,5 MW

TROPIS.CO JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-1 di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

PLTB Jeneponto akan menyusul PLTB Sidrap yang sudah beroperasi secara normal dan listriknya telah didistribusikan ke PT Perusahaan Listrik Negara Persero.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menyebutkan, hingga kini pondasi dan sebagian tiang (tower) telah didirikan di PLTB Jeneponto. Tinggal menunggu bilah turbin yang diangkut dari Makassar dipasang semuanya.

“Progres terus berjalan, targetnya pada pertengahan tahun ini pekerjaan fisik PLTB Jeneponto akan selesai, sekitar Juli atau Agustus nanti.”

“Sementara commercial operation date (COD) akan dilakukan setelah selesainya persiapan dalam mengintegrasikan listrik yang dihasilkan PLTB ke jaringan PLN,”ungkap Agung di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Agung menambahkan, nantinya saat selesai, PLTB Tolo-1 berkapasitas 72 mega watt MW ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga angin/bayu dengan kapasitas terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap (75 MW).

Walaupun secara kapasitas sedikit dibawah PLTB Sidrap, namun infrastruktur per tower pada PLTB Tolo-1 adalah yang terbesar, dengan 20 turbin angin masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW), sehingga totalnya mencapai 72MW.

Ketinggian menara PLTB Jeneponto mencapai 138 meter dengan panjang bilah mencapai 64 meter. Sementara PLTB Sidrap memiliki ketinggian tower 80 meter dengan 3 bilah turbin masing-masing sepanjang 56 meter. Sebanyak 30 turbin angin terpasang di Sidrap dengan kapasitas tiap turbin 2,5 MW.

Energi listrik PLTB Tolo-1 ini dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6-8 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial.

Nantinya, pembangkit berbasis angin tersebut akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kilo volt (KV).

Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 KV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto.

Penandatangan jual-beli atau Power Purchase Agreement (PPA) diteken oleh PLN bersama PT Energi Bayu Jeneponto pada 14 November 2016 dengan harga jual listrik US$10,89 cent perkWh.

Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan COD pada 14 November 2019. Sementara nilai investasi PLTB Jeneponto mencapai US$160,7 juta dollar AS.

Hadirnya PLTB Tolo-1 Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan di Indonesia.

Itu juga untuk mengejar target bauran energi sebesar 23 persen pada 2025. Pembangunan pembangkit ini juga sekaligus semakin meningkatkan kehandalan kelistrikan di Sulawesi Selatan, yang rasio elektrifikasinya telah mencapai 99,12 persen.

General Manager Business Development Vena Energy (sebelumnya Equis Energy), Harry Miarsono menambahkan, Juli nanti ditargetkan pekerjaan fisik pembangkit akan selesai dan akan kita lakukan uji coba. “Adapun untuk COD akan menunggu sistem integrasi siap,” pungkasnya. (*)