Mentan : Memotong Rantai Pasok Jadi Solusi Stabilkan Harga Pangan

Menteri Pertanian Amran Andi Sulaiman (tengah) bersama Kabulog Budi Waseso, serta Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi (paling kiri) saling bekerjasama demi keamanan stok pangan. Foto : kompas.com
Menteri Pertanian Amran Andi Sulaiman (tengah) bersama Kabulog Budi Waseso, serta Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi (paling kiri) saling bekerjasama demi keamanan stok pangan. Foto : kompas.com

TROPIS.CO, JAKARTA – Nakhoda Baru, Badan Urusan Logistik (Bulog), Komjen. Purn. Polisi, Budi Waseso, Rabu (9/5/2018), melakukan rapat kordinasi yang pertama sejak ditetapkan sebagai Direktur Utama Perum Bulog.

Rapat Koordinasi dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Kasad TNI, yang diwakili Aster Kasad, Mayjen TNI, Supartodi.

Mentan, sebagai nara sumber utama, pada rapat kordinasi ini, memaparkan, rencana dan evaluasi “Sergap”, serap gabah petani dan pengadaan 1000 unit dryer, di delapan sentra produksi gabah nasional.

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam paparannya, menekankan pada pentingnya komitmen dan sinergitas antarlembaga terutama di lapangan.

“Kementerian Pertanian, sebagai Regulator dan bertanggung jawab pada sisih produksi. Bulog sebagai operator, harus mengambil peran dan tanggung jawab bersama, demi Merah Putih, kita duduk bersama disini, seluruh jajaran pimpinan Kementerian dan Unit Pelaksana Teknis dilapangan BPTP.”

“Hadir memenuhi undangan Kabulog, ini bertujuan agar konsolidasi dapat tercapai mulai dari bawah, bahkan ditengah-tengah kita, hadir juga Pimpinan TNI AD, yang diwakili, Aster Kasad, Mayor Jenderal,” tutur Mentan.

“Supartodi, beliau ini penanggung jawab dan pelaksana dilapangan, sudah tiga tahun kegiatan ini kita lakukan, berbagai asumsi sudah kita jalankan namun hingga hari ini persoalan yang dihadapi belum tuntas.”

“Pekan ini kita, merasa ada hal baru, laporan angka serapan dalam pekan pertama penugasan kabulog baru, serapan naik hingga 22.000 ton sehari, ini luar biasa, walau data hari ini dari lapangan serapan turun menjadi 17.000 ton, tetapi, kami yakin dengan kepeminpinan Kabulog Baru, pasti semua berubah, dan sinergitas akan terlaksana hingga target serap gabah, sesuai arahan Bapak Presiden di Rakortas, 2,2 juta ton, beras, dapat tercapai,” papar Mentan.

Menurut Menteri, menyangkut ketersediaan stok pangan untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sampai saat ini aman. Tahun lalu, stablitas harga mendapat apresiasi terbaik dalam 10 tahun terakhir, dan tahun ini ia berharap harus lebih baik dari tahun lalu.

“Tidak ada alasan untuk tidak lebih baik, demi Merah Putih, mari kita bangun kerja sama yang saling mendukung,” ungkap Mentan.

Mentan juga menunjukkan beberapa analisa pasar yang abnormal, selama ini indikatornya adalah stok Bulog dan suplai ke Pasar Induk Cipinang bila terpenuhi akan menurunkan harga saat ini.

Stok Bulog ada 1 juta ton dan suplai di Pasar Induk Beras Cipinang lebih dari 40.000 ton, namun fakta di lapangan menunjukkan, penurunan harga beras yang tidak signifikan turun, berarti ada yang salah dan harus diperbaiki.

Andi Amran Sulaiman juga menegaskan bahwa semua kebijakan yang diambil atas Perintah Bapak Presiden, bila ada kepentingan pribadi. “Saya akan Mundur hari ini atau jajaran Pejabat Kementan, yang main-main, akan saya pecat dihadapan bapak sekalian, tegas,” ucap Mentan.

Aster Kasad, Mayjen.TNI Supartodi, dalam paparannya, menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan komitmen serap gabah petani, serta swasembada pangan. Berdasarkan pada Perintah Panglima Tertinggi, MOU di Pangkalan Bun, antara Kementerian Pertanian dengan TNI, dan Panglima TNI, menugaskan TNI AD, sebaga mitra, untuk pencapaian Swasembada Pangan.

“Kami Optimis Bulog dibawah Nakhoda Pak Buwas, akan lebih baik, sementara itu, Kabulog, Budi Waseso, pada saat doorstop dengan Media, mengatakan, akan bekerja lebih cepat.”

“Bulog akan melaksanakan masukan dari Menteri Pertanian dan TNI, lihat aja nanti, ujar Kabulog yang namanya suda sangat dikenal ini, seraya tersenyum,” papar Supartodi lagi. (*)

Sumber : Humas Kementerian Pertanian