Bulog Jamin Stok Beras Aman

Bulog akan memperketat pengawasan dalam penyaluran, termasuk penerapan sistem barcode, untuk mendeteksi penyaluran beras.
Bulog akan memperketat pengawasan dalam penyaluran, termasuk penerapan sistem barcode, untuk mendeteksi penyaluran beras.

TROPIS.CO, JAKARTA – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin stok beras untuk dua bulan ke depan aman. Stok cadangan beras yang ada di Bulog aman bila sewaktu-waktu terjadi kelangkaan di lapangan.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, menyampaikan, saat ini lembaga yang bertugas menjaga stabilitas harga dan pasokan tersebut bersama kementerian terkait lainnya mempersiapkan pendistribusian beras daerah-daerah di Tanah Air.

“Bulog akan memperketat pengawasan dalam penyaluran, termasuk penerapan sistem barcode, untuk mendeteksi penyaluran beras,” tegasnya, di Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Buwas menambahkan, jelang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1439 H, pihaknya pun telah melakukan persiapan. “Sebenarnya tidak hanya untuk puasa dan Lebaran, tapi hari-hari biasa pun harus tersedia, jaminan kesediaan pangan,” kata dia.

“Ketersediaan stok yang memadai, aman, terus harga yang stabil terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.

Di samping itu, Bulog juga akan mengevaluasi kerja samanya dengan mitra Bulog. Pria yang disapa Buwas itu mengakui bahwa rantai distribusi beras selama ini cukup panjang sehingga berdampak pada tingginya harga di tingkat konsumen. “Ini yang perlu dibenahi,” ungkapnya.

Buwas melanjutkan, jika dirinya tengah membenahi sistem kerja internal Bulog, termasuk perbaikan hal-hal yang selama ini menghambat proses penyaluran beras. Bulog berencana untuk menyetok beras itu ke sentra-sentra masyarakat, termasuk juga di Polsek-Polsek serta Koramil-Koramil.

Sejauh ini rencana tersebut masih sebatas pembahasan lisan, tetapi ke depan akan ditingkatkan agar lebih serius.

Diakui Buwas bahwa keterlibatan unsur aparat diperlukan agar harga beras tetap stabil, sehingga tidak ada yang mempermainkan harga. Selain membenahi masalah distribusi, Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu juga akan membenahi penyerapan gabah/beras di dalam negeri.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi stok komoditas strategis seperti halnya beras, telur, daging, bawang, ayam, serta cabai merah. Kementan juga telah menambah luas tanam beberapa bulan sebelumnya.

Semua itu dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan dan gejolak harga selama Ramadan. Kementan optimis bahwa gejolak harga selama Ramadan tahun ini lebih terkendali, seperti yang terjadi pada tahun lalu.

Adapun Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku telah mengirimkan tim ke-25 provinsi untuk memastikan stok pangan. Harga beras disebutkan telah turun ke harga eceran tertinggi (HET).

“Itu berlaku untuk semua jenis beras baik premium maupun medium, sehingga tidak ada alasan bagi pedagangan untuk menaikan harga,” ungkap Dirjen Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti. (*)