Tiga Kampung Penyangga Wisata Labuhan Bajo, Mendapat Perhatian Serius Menteri PUPR

Suasana wisata di Labuhan Bajo, Kementerian PUPR terus tingkatkan infrastruktur pendukung, diharapkan peningkatan fasilitas membuat wisatawan kian betah.

TROPIS.CO, LABUHAN BAJO – Tiga kampung penyangga wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kini mendapatkan perhatian serius dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ketiga kampung itu adalah  Kampung Ujung, Kampung Tengah dan Kampung Air yang oleh Ditjen Cipta Karya, kini tengah dilakukan peningkatan lingkungan dan fasilitas pendukung, demi kenyamanan wisatawan. Dan ini mencakup; pembangunan jalan lingkungan, jembatan penyeberangan, pedestrian, saluran, dan perbaikan anjungan wisata kuliner.

“Di Kampung Tengah ditambahkan pembangunan satu buah dermaga apung serta ruang terbuka hijau,” kata Menteri Basuki Hadimuljono, saat mengunjungi Labuhan Bajo, beberapa waktu lalu.

Semua pekerjaan jalan lingkungan di tiga kampung tersebut, telah rampung, dan yang lainnya, secara keseluruhan masih dalam tahap penyelesaian, progresnya sudah mencapai 50%. “Total anggarannya sekitar Rp40,35 miliar dengan kontrak tahun jamak 2017 – 2018,” kata Menteri lagi.

Khusus berkaitan dengan air bersih, Kementerian PUPR membangun Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM strategis dengan anggaran Rp6,2 miliar. Ini diperuntukan pemasangan pipa transmisi sepanjang 1.782 meter, reservoir di Pulau Rinca dan di Pulau Komodo.

Sedangkan infrastruktur sanitasi, pembangunannya dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah kawasan bagi 532 sambungan rumah di Kampung Air dan Kampung Tengah, ini anggaran tahun 2017 sebesar Rp10,8 miliar.

Di Kampung Tengah sedang dibangun pengaman pantai sepanjang 650 meter, dan di Kampung Ujung sepanjang 350 meter. Sementara untuk meningkatkan konektivitas, sedang dibangun jalan ruas Labuan Bajo-Boleng-Terang-Kendidi sepanjang 24,50 kilometer (km), dan akses menuju Bandara Komodo 8,20 km .

“Dengan demikian, kian membaiknya fasilitas kepariwisatawan di kawasan penyangga ini, diharapkan lama tinggal wisatawan bisa bertambah,” harap Menteri Basuki lagi.

Dikatakan, Labuan Bajo merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang dikenal dengan keberadaan Komodo di Pulau Rinca dan Pulau Komodo.

Sebagai kawasan strategis, perencanaan pembangunannya dilakukan secara terpadu, dimulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.