Lebih 2000 Masyarakat Gambut dari Tujuh Provinsi Ikuti Jambore di Kalsel

Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono saat membuka jambore masyarakat gambut di Kalimantan Selatan, Minggu.

TROPIS.CO, BANJAR – Pemerintah berusaha memberikan ruang kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam pengelolaan dan penataan gambut. Suatu langkah yang dilakukan melibatkan masyarakat melalui jambore gambut yang kini berlangsung di Kiram Park, Desa Kiram, Karang Intan, Banjar, Kalimantan Selatan.

Jambarore yang dibuka oleh Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono itu berlangsung sejak 28–30 April 2018. Diikuti tak kurang dari 2000 peserta dari tujuh provinsi target restorasi gambut oleh Badan Restorasi Gambut (BRG), yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah, serta Papua.

Jambore Masyarakat Gambut merupakan forum pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, penguatan jejaring dan penguatan komitmen masyarakat gambut untuk melindungi dan mengelola ekosistem gambut. Jambore ini juga menyampaikan pesan bahwa tata kelola gambut yang baik dapat berjalan efektif ketika masyarakat mendapat ruang partisipasi yang tepat.

Lebih dari itu, Jambore Masyarakat Gambut lebih menekan pada kegiatan edukasi akbar untuk masyarakat desa gambut. Dalam Jambore ini, masyarakat akan mendapat kesempatan meningkatkan pengetahuan untuk mengelola pertanian gambut yang baik, bertemu praktisi bisnis, dan meningkatkan kapasitas menambah nilai produk gambut yang sudah dihasilkan.

Bambang Hendroyono mengatakan, ada tiga upaya yang kini dilakukan pemerintah pusat restorasi gambut. Hal  ini mencakup; pemberian akses kelola kawasan hutan melalui legalitas perijinan, memberikan hak mengusahakan terhadap akses kawasan hutan. Kedua, pendampingan sosialisasi kewirausahaan.

Ketiga, pemerintah memberikan pendidikan vokasi kepada masyarakat agar apa yang diusahakan dapat didukung dengan keterampilana, hingga kapasitas dan kapabilitasnya meningkat.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga menyambut baik kegiatan Jambore Masyarakat Gambut 2018 ini. Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai sejarah penting dalam pengelolaan gambut di Indonesia. Kebudayaan pertanian dan perikanan di ekosistem gambut banyak dikembang-sebarkan suku Banjar ke berbagai tempat hingga ke pantai timur Sumatera.

“Budaya masyarakat Kalimantan Selatan untuk mengelola gambut sudah berkembang sejak dahulu sehingga penting dilestarikan dan ditularkan,” ujar Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan saat acara pembukaan.

Berbagai kegiatan akan digelar selama Jambore berlangsung. Di antaranya kelas diskusi dan pelatihan pertanian, pemeliharaan infrastruktur pembasahan gambut, akses pendanaan dan permodalan, peningkatan nilai tambah produk gambut dan pengembangan kerajinan gambut.

Mendahului Jambore, ada rangkaian kegiatan Pra-Jambore yang meliputi sekolah lapang petani, pelatihan da’i restorasi gambut, talk show TV/radio lokal, kuliah umum, serta pemutaran film dan diskusi. (*)