Pemerintah Sangat Serius Dukung Petani Sawit

Menko Ekonomi Darmin Nasution serius bantu petani sawit

TROPIS.CO – DENPASAR- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah terus mendukung produktivitas petani sawit dengan memanfaatkan luas lahan yang sudah ada.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas perkebunan petani kecil itu, misalnya, pada tahun 2017, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan Program Penanaman Perkebunan Rakyat (PPR) di Kabupaten Musi Banyuasin – Sumatera Selatan dan Serdang Bedagai – Sumatera Utara.

“ Dukungan pemerintah itu karena komoditas minyak sawit adalah produk tanaman yang paling efisien dibandingkan dengan sumber minyak nabati lainnya seperti kacang kedelai, rapeseed atau bunga matahari,”tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam sambutan tertulisnya saat membuka acara The 6th International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE), di Bali, Rabu (25/4) .

Berdasarkan rasio penggunaan lahan, per hektar kebun sawit akan menghasilkan sekitar 4 ton minyak sawit. Sedangkan biji bunga matahari hanya menghasilkan 0,6 ton.

“Ini menunjukkan bahwa produksi minyak sawit sangat efisien dalam hal penggunaan lahan dan mengkonsumsi energi paling sedikit dibandingkan dengan banyak tanaman minyak lainnya,” kata Darmin.

Menanggapi dampak masalah lingkungan, Menko Darmin menerangkan, pemerintah telah menetapkan dan menegakkan pedoman praktik minyak sawit berkelanjutan melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Saat ini, Menko Perekonomian juga sedang melakukan tahap akhir proses penguatan ISPO, yang melibatkan multi stakeholders, mulai dari lintas kementerian / lembaga (K/L), pemerintah daerah, akademisi, pelaku industri, petani, asosiasi, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

“ISPO adalah standar pengujian kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan sertifikasi yang mengacu pada organisasi standardisasi internasional,” ujar Menko Darmin.

ISPO diharapkan dapat memiliki hierarki hukum yang lebih tinggi agar dapat diterapkan lintas sektoral, memiliki pendekatan lansekap dan pertanian berkelanjutan, menggunakan teknologi informasi, serta dapat dipakai untuk meningkatkan diplomasi internasional.

Melalui Konferensi Internasional ke-6 tentang Kelapa Sawit dan Lingkungan Hidup (ICOPE), Darmin berharap dapat menghasilkan solusi untuk meningkatkan produksi minyak sawit berkelanjutan menggunakan sains dan teknologi.

“Bersama dengan mitra ICOPE, forum diskusi ilmiah dapat dibentuk untuk menciptakan inovasi dan kebijakan teknologi yang dapat mengatasi dugaan bahwa sektor kelapa sawit merupakan faktor yang berkontribusi terhadap emisi karbon, aktivitas deforestasi dan kebakaran lahan,” tutup Darmin.