Sejumlah Konglomerat Sawit Perkuat Gapki

TROPIS.CO – JAKARTA. Sejumlah konglomerat perkuat kepengurusan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) priode 2018 – 2023 sebagai ketua dan anggota Dewan Pengawas.

Mereka itu antara lain; seperti disebut Joko Supriyono. Franky Usman Widjaya, owner sekaligus CEO usaha Sinar Mas, Martua Sitorus, pendiri Wilmar yang kini owner Gama Group.Pemilik kelompok usaha Musim Mas Bachtiar Karim.

Ketua Umum Gapki hasil Munas yang berlangsung di Jakarta, awal Maret kemarin itu, menyebut juga nama Santosa, CEO Astra Agro Lestari , juga duduk di Dewan Penasehat.

“Keikutsertaan mereka dikepengurusan Gapki diharapkan mampu memberikan dukungan meningkatkan peran Gapki mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,”kata Joko saat
pengukuhan pengurus Gapki priodev2018 – 2023 di Jakarta, Sabtu.

Joko mengatakan dalam meningkatkan peran indystri sawit dalam percepatan ekonomi nasional, setidak 3 aspek yang harus menjadi perhatian serius dan prioritas penanganan.

Mengutif data Masyarakat Persawitan Indonesia ( Maksi), Joko menyebut produktivitas sawit Indonesia jauh di bawah Malaysia, Kolombia dan Thailand, hanya di atas sedikit Nigeria. ” Dalam hal cost produksipun, perusahaan terbaik di Indonesia itu sejajar dengan perusahaan terjelek di Malaysia,”tandas Joko.

Faktor lain yang dihadapi Indonesia adalah tingginya biaya akibat berbagai hal seperti infrastruktur, perizinan, biaya social dan keamanan. Hal itu sulit dihindari namun juga sulit dipecahkan.
Hal inilah yang mungkin dikeluhkan Presiden Jokowi.

Padahal,berbagai regulasi dan perizinan yang sudah diperbaiki, namun investasi tidak juga berjalan dengan cepat.

“Persoalan ini, terutama terjadi di Pemerintah Daerah. Kita sudah comply dengan perizinan tapi masih disalahkan. Kita sudah memenuhi semua persyaratan sesuai prosedur, tapi izin tidak kunjung terbit,” kata Joko.

Pasar yang tidak ramah juga masih akan membayangi industri sawit kedepan. Bahkan, pada tahun 2017, India yang merupakan pasar ekspor terbesar Indonesia memberlakukan hambatan tarif yang cukup besar.

Begitu juga dengan pasar Eropa sebagai market share yang cukup besar dari waktu ke waktu selalu memunculkan berbagai hambatan perdagangan baik yang bersifat tarif maupun non tarif.

“Potensi dan peluang pasar masih sangat terbuka, Indonesia harus bisa memanfatkan potensi permintaan global 5 juta minyak nabati per tahun hingga 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia.”

Dalam kesempatan itu Joko juga mengukuhkan kepengurusan Gapki periode 2018-2023.

Pengurus Pusat GAPKI 2018-2023 (Inti)

Ketua Umum : Joko Supriyono

Wakil Ketua Umum I (Urusan Organisasi) : Kacuk Sumarto

Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama Asosiasi : Dr.Ir Hinsantopa Simatupang

Ketua Bidang Komunikasi : Tofan Mahdi

Ketua Bidang Advokasi dan Hukum : Yunita Sidauruk

Ketua Bidang Kampanye Positif : Rudy Prasetya

Ketua Bidang Perpajakan dan Fiskal : Bambang Aria Wisena

Wakil Ketua Umum II (Urusan Kebijakan Publik: Susanto

Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang : Eddy Martono

Ketua Bidang Otonomi Daerah : Balaman Tarigan

Ketua Bidang Ketenagakerjaan : Sumarjono Saragih

Ketua Bidang Kemitraan dan Pembinaan Petani: Suryanto Bun

Ketua Bidang Agro Industri : Rediman Silalahi

Wakil Ketua III ( Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan) : Togar Sitanggang

Ketua Bidang Perdagangan dan Promosi : MP Tumanggor

Ketua Bidang Luar Negeri : Fadhil Hasan

Ketua Bidang Sustainability : Bambang Dwilaksono

Ketua Bidang Implementasi ISPO: Bambang Wijanarko

Ketua Bidang Riset dan Peningkatan Produktivitas: Dr.Ir.Hasril Siregar

Sekretaris Jendral : Kanya Lakshmi Sidarta

Wasekjen : Agam Faturrachman

Bendahara : Mona Surya