Pertumbuhan Ekonomi dan Lingungan Hidup Mesti Seimbang

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai pertumbuhan ekonomi tidak harus menjadi 'trade off' dengan lingkungan. Foto : LINE Today
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai pertumbuhan ekonomi tidak harus menjadi 'trade off' dengan lingkungan. Foto : LINE Today

TROPIS.CO, DENPASAR – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai upaya mencapai pertumbuhan ekonomi dan menjaga lingkungan hidup harus dilakukan seimbang untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Pertumbuhan ekonomi tidak harus menjadi ‘trade off’ dengan lingkungan, namun saling sinergi dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Menteri Bambang saat menjadi pembicara kunci dalam Workshop Nasional: Pembangunan Kelautan Indonesia Berkelanjutan di Denpasar, Bali, Senin (3/12/2018).

Ia menuturkan pembangunan yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan menerapkan pembangunan rendah karbon atau low carbon development dalam perencanaan pembangunan.

Rencana pembangunan rendah karbon merupakan seperangkat kebijakan perencanaan pembangunan yang inklusif dan strategi investasi rendah karbon untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Roadmap SDGs 2030 yang mendorong Indonesia untuk mengurangi intensitas emisi dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“Dengan demikian dapat dihasilkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi serta kapasitas daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan hidup saat ini dan yang akan datang,” tuturnya.

Hasil simulasi Bappenas terkait pertumbuhan PDB dengan memperhitungkan keterbatasan sumber daya alam, menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB Indonesia cenderung stagnan dan akan mengalami penurunan dalam 10-20 tahun ke depan.

Jika pertumbuhan PDB mengadopsi kebijakan pembangunan rendah karbon, lanjutnya, maka tren pertumbuhan akan meningkat lebih tinggi dari biasanya.

Pembangunan rendah karbon dapat dilaksanakan dengan melibatkan intervensi kebijakan antara lain reforestasi, peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan produktivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan efisiensi energi dan energi terbarukan.

Menurutnya, dengan melibatkan intervensi kebijakan rendah karbon dalam pembangunan nasional maka akan meningkatkan kontribusi jasa ekosistem dan ketersediaan sumber daya, sehingga akan meningkatkan tingkat pertumbuhan PDB.

“Dari model tersebut, bisa dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat terwujud tanpa harus mengorbankan keberlangsungan sumber daya alam, dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup dapat berjalan bersama,” pungkas Menteri Bambang. (*)