Pertamina Bangun Unit Depo Elpiji di Jayapura, Wayame, dan Ambon

Dalam beberapa tahun ke depan atau setelah pembangunan depot dan SPBE rampung, dipastikan harga elpiji di Indonesia timur tidak akan terlampau jauh dengan daerah lain di Indonesia. Foto : Antara
Dalam beberapa tahun ke depan atau setelah pembangunan depot dan SPBE rampung, dipastikan harga elpiji di Indonesia timur tidak akan terlampau jauh dengan daerah lain di Indonesia. Foto : Antara

TROPIS.CO, JAYAPURA – PT Pertamina (Persero) membangun dua unit depot elpiji di Jayapura, Papua, Wayame, dan Ambon sebagai upaya menekan harga jual elpiji di wilayah tersebut.

“Harga elpiji di wilayah Maluku dan Papua ini memang berbeda, karena belum adanya infrastruktur berupa depot dan SPBE (stasiun pengisian bulk elpiji) yang saat ini sedang dalam progres pembangunan,” ujar Manajer Domestik Gas Pertamina MOR VIII Probo Prasiddhayu di Jayapura, Minggu (9/9/2018).

Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun ke depan atau setelah pembangunan depot dan SPBE rampung, maka harga elpiji nonsubsidi bisa berkurang.

Menurut Probo, dengan pembangunan dua depot tersebut, maka diharapkan wilayah di sekitarnya bisa mendapat suplai elpiji.

“Agenda selesai pembangunannya sekitar tiga tahun lagi, tapi diharapkan bisa dipercepat menjadi 2020. Kapasitas depot yang dibangun 2×1.000 metrik ton,” tuturnya.

Probo mengaku pihaknya belum menghitung secara rinci harga elpiji yang akan terpangkas ketika depot selesai dibangun dan beroperasi.

Hanya saja, dipastikan harga elpiji di Indonesia timur tidak akan terlampau jauh dengan daerah lain di Indonesia.

Selain itu, ia mengatakan bila pembangunan depot dan SPBE selesai, maka ada kemungkinan pemerintah melalui Pertamina bisa melakukan program konversi minyak tanah ke elpiji seperti daerah lainnya.

“Bisa saja kemungkinan seperti itu. Seperti halnya di daerah lain, konversi elpiji dilakukan ketika infrastruktur sudah siap.”

“Kita tidak mau gegabah untuk segera melakukan konversi, kalau infrastrukturnya belum siap,” pungkas Probo. (*)