Pertamina Akan Jual LPG 3 KG Non Subsidi

Pertamina segera mengeliarkan LPG 3 kg non subsidi untuk memenuhi permnintaan konsumen yang mampu
  1. TROPIS.CO, JAKARTA, PT. Pertamina (Persero) akan mengeluarkan lequified petroleum gas (LPG) 3 kilo gram (kg) non subsidi. Hal itu untuk memenuhi permintaan masyarakat, soalnya banyak juga kelompok masyarakat mampu yang memilih untuk menggunakan LPG dengan ukuran lebih kecil, selama ini yang disediakan hanya yang berukuran besar.

    Pelaksana Tugas (Plt.) Pertamina Nicke Widiyawati mengatakan rencananya produk LPG baru tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat. Saat ini masih dalam tahap uji coba dan diharapkan langsung mendapat respon yang bagus di masyarakat. “Rencananya Juli ini akan keluar,”ungkap Nicke di Jakarta pada Rabu (23/5).

    Saat ini LPG baru itu tengah diujicobakan di 200 rumah di Tangerang Selatan. Diharapkan bisa diterima di pasar. Setelah itu baru dipasarkan secara umum. Nantinya LPG 3 kg itu akan dijual dengan merek Bright Gas 3 kg.

    Sebelumnya LPG ukuran kecil memang telah disediakan dengan nama Bright Gas juga tetapi ukurannya agak besar yakni 5,5 kg. Kendati lebih besar, respon konsumen tetap bagus sehingga LPG itu langsung diterima di pasar. Lalu terkait persiapan Ramdahan dan lebaran untuk LPG, ketahanan stoknya mencapai 17 hari. Ini sudah melampui ketahanan stok nasional sebesar 11 hari.

    Jual Premium

    Sementara itu Pertamina juga akan menjual premium di 571 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Hal itu seiring dengan revisi Perpres No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak yang akan segera terbit.

    Ratusan SPBU itu ada di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan bahwa disalurkannya lagi Premium tidak akan menghambat distribusi Pertalite di SPBU-SPBU. “Itu akan disalurkan sebelum lebaran,”katanya.

    Penyaluran premium itu rencananya akan dilakukan secara bertahap tetapi diutamakan pada SPBU-SPBU yang sudah siap. Yang lainnya akan menyusul. Sebelumnya, dari sebanyak 3.445 unit SPBU di Jamali hanya 44 persen yang menyediakan Premium. Itu setara dengan 1.519 SPBU, sementara 56 persen atau 1.926 unit lainnya tidak menyediakan premium.

    Pemerintah dalam waktu dekat akan menambah volume kuota premium sebesar 5 juta kiloliter (kl). Tambahan tersebut dari kuota sebelumnya sebesar 7,5 juta kl. Dengan adanya tambahan tersebut maka totalnya menjadi 12,5 juta kl. Jumlah tersebut akan mencakup kebutuhan premium di wilayah Jamali.