Perkebunan Sawit Rakyat Jadi Salah Satu Senjata Mengentaskan Kemiskinan

TROPIS.CO, NUSA DUA – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menginisiasi program-program yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat.

“Kemitraan antara pelbagai pemangku kepentingan di sektor sawit sangat penting sekali, termasuk dalam kaitannya untuk mengembangkan perkebunan rakyat” tutur Rino Afrino, Wakil Sekjen Apkasindo saat menjadi pembicara dalah gelaran ke-13 Indonesian Palm Oil Conference di Bali Nusa Dua Convention Centre di Nusa Dua, Bali.

Dia memaparkan mengenai tantangan ke depan yang akan dihadapi para pelaku perkebunan rakyat dalam mengelola kelapa sawit dan cara mendorong produktivitas perkebunan rakyat.

Dijelaskannya, dari jumlah total lahan sawit di Indonesia, 52 persen dimiliki oleh perkebunan besar, tujuh persen milik pemerintah dan sementara sisanya sebesar 41 persen merupakan perkebunan milik rakyat.
“Tren menunjukkan adanya peningkatan pengelolaan lahan perkebunan rakyat, salah satunya lahan perkebunan yang dimanfaatkan untuk industri perkebunan kelapa sawit,” ungkap Rino.

“Kita bisa melihat peran penting sawit dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan di wilayah pedesaan,” katanya.

Namun, perkebunan rakyat tetap memiliki hambatan.

Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan dalam kaitannya dengan perkebunan rakyat, antara lain masih ditemukannya perkebunan di lahan-lahan yang tidak sesuai dengan undang-undang, praktik agroekonomi yang kurang baik.

Selain itu, ada keterlambatan dalam peremajaan kelapa sawit dan pengelolaan yang kurang baik terkait aspek kelembagaan perkebunan rakyat.

Rino mengingatkan, terkait pentingnya upaya pemahaman dari para pelaku perkebunan rakyat antara lain melalui pelatihan.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan melibatkan peran serta pemerintah maupun perusahaan besar.

“Pengelolaan perkebunan rakyat yang lebih baik diharapkan dapat memperkokoh posisi strategis industri kelapa sawit, terutama dalam upaya pengentasan kemiskinan,” pungkasnya. (jos)