KLHK Menyokong Agribisnis dari Dalam Kawasan Hutan

Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono meninjau salah satu stand yang ada di Agrinex Expo ke-12. Foto : Kementerian KLHK
Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono meninjau salah satu stand yang ada di Agrinex Expo ke-12. Foto : Kementerian KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kebijakan pemerintah soal perhutanan sosial. Tak hanya lewat penerapan program di lapangan dan aktivitas sosialisasi di media sosial, KLHK pun giat menggelar kegiatan pameran The 12Th Agrinex Indonesia’s Internasional Agribussines Expo.

Bertemakan “Social Forestry on Millenial Generation Era”, Agrinex kali ini menampilkan banyak produk-produk hasil perhutanan sosial yang selama ini sudah diinventarisasi oleh KLHK dari seluruh Indonesia.

“Tema Agrinex kali ini kita harapkan menjadi dorongan kuat bahwa kerja di dalam bidang pertanian sekarang ini juga bisa dilakukan di dalam kawasan hutan,” tutur Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, saat memberikan sambutan sekaligus membuka Agrinex Expo ke-12 ini yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta (7/9/2018).

Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono (di tengah) secara simbolis membuka pameran The 12Th Agrinex Indonesia's Internasional Agribussines Expo. Foto : Kementerian KLHK
Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono (di tengah) secara simbolis membuka pameran The 12Th Agrinex Indonesia’s Internasional Agribussines Expo. Foto : Kementerian KLHK

Bambang menjelaskan bahwa dengan tema Social Forestry on Millenial Generation Era, diharapkan petani-petani muda yang ada di dalam kawasan hutan bisa semakin berkembang dan produktif.

KLHK selalu mendorong bagaimana petani ini bisa meningkatkan produktivitasnya, yaitu salah satunya dengan memberikan akses legal baik di Jawa maupun di luar Jawa

Sementara itu Rifda Amarina, selaku ketua penyelenggara Agrinex, menyatakan bahwa Agrinex adalah ekspo yang sangat lengkap karena selain pameran produk, juga ada talk show pakar atau praktisi dunia agribisnis, serta juga sebagai ajang mengangkat petani-petani dari desa tertinggal yang telah berhasil membangun dan memelihara sistem pertanian di desanya.

“Agrinex bukan sekedar expo, namun ada talkshow, demo peserta, pelatihan, juga ajang memberikan apresiasi kepada petani,” ujar Rifda.

Rifda juga menjelaskan bahwa bahwa Agrinex Expo kali ini merupakan yang terakhir diselenggarakan di JCC.

Ke depan kegiatan ini akan dilaksanakan di Taman Buah Mekarsari karena Mekarsari merupakan agro park terbaik di Indonesia, ini akan menjadi ekspo pertama dengan konsep ini.

Agrinex Expo merupakan pameran agribisnis yang bertujuan menjadikan agribisnis Indonesia menjadi pendorong daya beli masyarakat.

Agrinex kali ini diikuti oleh 220 partisipan dari pelaku agrobisnis seluruh Indonesia. (*)