Kementerian LHK Klaim Sukses Menangani Sejumlah Isu Lingkungan

IPB akan terus mendukung berbagai upaya pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang dilakukan oleh Kementerian LHK. Foto : jpp.go.id
IPB akan terus mendukung berbagai upaya pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang dilakukan oleh Kementerian LHK. Foto : jpp.go.id

TROPIS.CO, BOGOR – Selama Periode 2015 hingga saat ini, pemerintah telah bekerja keras menangani sejumlah isu, khususnya bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebagian sudah terlihat hasilnya, yaitu terkait dengan karhutla dan asap lintas negara.

“Begitu juga dengan persoalan deforestasi, kalau tahun 2001 angkanya 2 juta lebih, kemudian di 2015 angkanya 1,1 juta hektare kemudian di 2016 tinggal 600 ribu hektare, di 2017 tinggal 480 ribu hektare, itu kelihatan (hasilnya),” ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya saat menghadiri acara Halal Bihalal ikatan alumni program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (PSL IPB), di Bogor, Minggu (8/7/2018).

Lebih lanjut, Siti Nurbaya juga menyampaikan perkembangan penanganan persoalan konflik tenurial, illegal logging, tata kelola gambut, pengendalian perizinan konsesi dan kebijakan alokasi kawasan.

“Begitu pula persoalan hutan adat, dan optimalisasi pemanfaatan kawasan, itu kalau dari kunci masalahnya, dan itu yang PSL IPB ikut konsen juga,” tambah Siti Nurbaya.

Dalam hal ini, KLHK telah mencoba berbagai pendekatan dan instrumen dalam penanganan hal-hal tersebut. Hal pertama yang dilakukan yaitu pendekatan intervensi regulasi, disamping pendekatan anggaran.

“Tidak banyak sebetulnya kalau sisi anggaran. Tapi dari sisi pengaruh melalui intervensi regulasi kemudian pembinaan, pengawasan, dan law enforcement, yang akhirnya menjadi sangat berarti,” kata Siti Nurbaya.

Berbicara mengenai alumni, Siti Nurbaya menyampaikan ada dua hal penting tentang alumni. Pertama adalah persoalan jejaring, dan yang kedua yaitu feedback.

“Jadi dengan sistem mentorship itu akan mengaktualisasikan bagaimana jejaring itu akan bekerja dengan sebaik-baiknya secara terukur dan profesional.”

“Selain jejaring, yang paling penting di persoalan alumni adalah feedback, bagaimana umpan balik dari kita sebagai alumni itu kembali ke kampus, ke almamater kita,” ujar Siti Nurbaya.

Sementara itu, Rektor IPB, Dr. Arif Satria, menyampaikan bahwa IPB sebagai sebuah perguruan tinggi diharapkan dapat terus memberikan sumbangsih pada Indonesia dan dunia.

“Sumbangsih yang dapat kita berikan yaitu misalnya bagaimana kita bisa melakukan kajian-kajian berkaitan dengan biodiversity, dan kearifan lokal pengelolaan sumberdaya alam,” katanya.

Menurut Arif, ilmu lingkungan yang kita dapatkan sekarang ini kebanyakan masih impor dari dunia luar padahal di kita sendiri banyak sekali praktek-praktek yang bisa kita kontektualisasi.

Praktek-praktek nilai nilai adat di sejumlah daerah juga dapat menjadi inspirasi pengelolaan sumberdaya alam itu menjadi lebih lengkap, lebih mengena dan membumi, serta khas Indonesia. Untuk itu, IPB terus berusaha mengembangkan pengelolaan lingkungan dan hutan yang lebih integratif.

Arif juga menyampaikan bahwa IPB akan terus mendukung berbagai upaya pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang dilakukan oleh Kementerian LHK.

“Ibu Menteri LHK saya kira sudah sangat sukses, kita doakan semoga beliau selalu sehat walafiat dan program-programnya kita dukung. InsyaAllah IPB akan di belakang Ibu,” pungkas Arif. (*)