Indonesia Berkomitmen Kuat Mengelola Hutan Berkelanjutan

Dalam pertemuan The 21th ASOF Meeting, delegasi Indonesia mengajak negara-negara di ASEAN bekerjasama dalam melestarikan hutan. Foto : Kementerian LHK
Dalam pertemuan The 21th ASOF Meeting, delegasi Indonesia mengajak negara-negara di ASEAN bekerjasama dalam melestarikan hutan. Foto : Kementerian LHK

TROPIS.CO, MYANMAR – Pemerintah Indonesia punya komitmen kuat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan dan hal itu disampaikan delegasi Indonesia dalam pertemuan The Asean Senior Officials on Forestry (ASOF) Ke-21 di Nay Pyi Taw, Myanmar, Kamis (12/7/2018).

Dalam jurnal Country Report Indonesia bertajuk “Monitoring, Assessment and Reporting for Sustainable Forest Management (MAR for SFM) in ASEAN,” delegasi menyampaikan komitmen Indonesia guna menjaga kelestarian hutan di Tanah Air.

“Komitmen ini terlihat dari antusiasme Indonesia menjadi Chair of APEC Expert on Illegal Logging and Associated Trade (EGILAT) untuk 2018 – 2019, dan mendukung sistem pemanfaatan kayu yang transparan dan terdigitalitasi, diantaranya SILK, SIPUHH, SI-PHPL, SPARTAN, SIMPASDOK KPH, SI-HHBK, dan SI-KPHP,” tutur Dr. Nurtjahjawilasa, Widyaiswara Madya Pusdiklat  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), salah satu delegasi Indonesia.

Menurutnya, Indonesia juga membangun kesepakatan dengan Uni Eropa, Kanada, Australia, serta bekerjasama dengan para pihak dalam implementasi SVLK Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

“Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Indonesia boleh berbangga telah menjadi negara pertama yang memperoleh Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) License,” kata Nurtjahjawilasa.

Saat ini sistem perdagangan kayu legal belum menjadi ‘ultimate goal’ dalam perdagangan kayu internasional.

Oleh sebab itu, Indonesia terus mempromosikan SVLK serta mengimplementasikan UU Nomor. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, termasuk menghimpun dukungan berbagai pihak untuk mencapai pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 41%.

Sementara itu, dalam agenda Country Report of AMS on Sustainable Forest Management in ASEAN”, Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian LHK, Dr. Agus Justianto, mengajak negara-negara ASEAN untuk bekerjasama dengan Center for International Forestry Research (CIFOR), sebagai mitra KLHK, dalam pengelolaan hutan lestari.

Dalam pertemuan The 21th ASOF Meeting tersebut, juga dibahas implementasi kerangka kebijakan terkait kerjasama bidang kehutanan di regional ASEAN, dan hasil pertemuan ASEAN Working Group terkait isu Forest Product Development (AWG-FPD), CITES and Wildlife Enforcement (AWG-CITES & WE), Social Forestry (AWG-SF), Forest Management (AWG-FM), dan Forest and Climate Change (AWG-FCC).

Selanjutnya, The 22th ASOF Meeting akan dilaksanakan di Manila, Filipina, pada tahun 2019. (*)