BKSDA Kalimantan Timur Bentuk dan Latih Regu Brigdalkarhut

Pembentukan regu brigade dalkarhut menjadi kewajiban bagi setiap unit pengelola kawasan hutan.
Pembentukan regu brigade dalkarhut menjadi kewajiban bagi setiap unit pengelola kawasan hutan.

TROPIS.CO, PASER – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus mengintensifkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Peningkatan kapasitas personil pengendalian karhutla dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur.

Brigade pengendalian Karhutla KLHK- Manggala Agni bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur membentuk dan melatih Regu Brigdalkarhut, Jumat (11/05/2018).

Brigade yang dibentuk dan dilatih ini akan menjadi barisan SDM yang akan memperkuat BKSDA Kalimantan Timur dalam melaksanakan tugasnya dalam pengendalian kebakaran hutan di kawasan pengelolaannya.

Pembentukan brigade bagi setiap unit pengelola kawasan adalah mandat dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pembentukan dan pelatihan Brigdalkarhutla ini diselenggarakan di Markas Manggala Agni Daops Paser.

Dibuka dengan apel pembukaan yang dipimpin oleh Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Kalimantan, Johny Santoso.

Selanjutnya pelatihan akan dilaksanakan selama tiga hari. Peserta dibekali dengan kesamaptaan, materi tentang upaya dan teknik pengendalian karhutla disertai dengan praktek dan simulasi di lapangan.

Peserta pelatihan sejumlah 20 orang. Mereka terdiri dari anggota Manggala Agni dan masyarakat dari desa-desa di wilayah Kalimantan Timur yang merupakan desa penyangga kawasan hutan konservasi dan wilayah rawan karhutla.

Antara lain dari Desa Keay, Desa Empas, dan Desa Sekolaq (Kabupaten Kutai Barat), serta dari Desa Muara Kaman Ulu dan Desa Sedulang (Kabupaten Kutai Kertanegara).

Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Johny Santoso, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan Brigade pengendalian karhutla dengan melibatkan partisipasi masyarakat adalah sangat penting.

Keterlibatan masyarakat harus terus didorong dalam upaya pengendalian karhutla. Kapasitasnya diperkuat dengan dibekali keterampilan mengenai teknik pencegahan dan penanggulangan karhutla.

“Pembentukan regu brigade dalkarhut menjadi kewajiban bagi setiap unit pengelola kawasan hutan. Regu ini bersama Manggala Agni dan para pihak lainnya akan bahu-membahu di garis depan memastikan wilayah Kalimantan Timur ini bebas dari karhutla,” kata Johny.

Masih di wilayah kerja Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan kegiatan patroli terpadu pencegahan karhutla sudah mulai dilaksanakan. Ditandai dengan Pelepasan tim patroli terpadu yang dilaksanakan baru-baru ini, Rabu (9/5/2018).

Apel Pelepasan Patroli Terpadu dipimpin oleh Kepala Seksi Operasional Korem 101 Antasari.

Bertindak sebagai pengarah pada Apel ini adalah Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Kepala Bagian Operasional Polda Kalimantan Selatan, Kepala Bidang pencegahan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Acara diikuti oleh 240 peserta yang berasal dari unsur TNI, POLRI, Manggala Agni dan unsur Kementerian LHK lainnya, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Patroli terpadu di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan dengan mengaktifkan 20 posko desa yang akan menjangkau hingga 60 desa rawan karhutla. Patroli terpadu ini akan dilaksanakan hingga bulan September sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau.

Pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Jumat (11/05/2018) pukul 20.00 WIB, mendeteksi ada enam hotspot yang terpantau satelit NOAA-19, masing-masing satu titik di Riau dan Jambi, dan masing-masing dua titik di Lampung dan Sumatera Selatan. Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) mendeteksi hanya satu hotspot di Papua. (*)