Bentuk Generasi Pelestari Lingkungan melalui Sekolah Eco Diplomacy

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara resmi membuka program Sekolah Eco Diplomacy 2018 di Arboretum Ir. Lukito Daryadi M.Sc, kompleks gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Program pendidikan yang digagas oleh Yayasan Eco Nusa ditujukan bagi remaja Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dipilih dari berbagai daerah di Indonesia

Sebanyak 30 remaja SMA telah terpilih dan 70 persen diantaranya berasal dari Indonesia wilayah Timur. Mereka akan dibekali pengetahuan, nilai-nilai serta peningkatan kapasitas diri dengan hal-hal terkait lingkungan hidup dan kehutanan.

Mereka akan dibawa untuk merasakan hidup bersama masyarakat di pegunungan Arfak, Manokwari, Papua Barat selama sepekan.

Sepulangnya dari Pegunungan Arfak, mereka akan diminta untuk membuat rencana aksi berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK, Helmi Basalamah, mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya, mengharapkan para lulusan dari program ini, ketika kembali ke tempat tinggalnya dapat berperan aktif baik untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari serta mengadvokasi masyarakat.

“Semoga ilmu dan ketrampilan yang kelak akan diperoleh di sini dapat membuat para peserta menjadi lebih bijak, lebih cerdas dan lebih terampil dalam mengelola alam dan hutan,” ujar Helmi.

Dia juga berharap dengan adanya Sekolah Eco Diplomacy ini dan bersama-sama dengan berbagai unsur dan aktivis lingkungan dan kehutanan dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Papua pada khususnya dan kualitas lingkungan Indonesia pada umumnya.

Bustar Maistar, Ketua Yayasan Eco Nusa, mengatakan bahwa membentuk remaja untuk peduli lingkungan merupakan investasi yang sangat penting.

Menurutnya, sepuluh hingga lima belas tahun lagi merekalah yang akan menjaga hutan Indonesia.

“Jadi mereka yang akan bertanggung jawab menjaga hutan kita nanti,” ujar Bustar.

Bustar pun menjelaskan bahwa setelah program ini selesai, akan dipilih beberapa peserta terbaik untuk dapat belajar dari orang-orang hebat di bidang lingkungan dan kehutanan.

Mereka akan belajar melihat diplomasi yang dilakukan, seperti diplomasi antar kementerian maupun diplomasi di dunia internasional. (*)